WARTA SAMBAS - Ada yang bilang, dengan posting foto pasangan di media sosial, itu membuat hubungan dengan kekasih jadi lebih hangat. Benarkah demikian? Atau justru sebaliknya?
Sebagian orang enggan mengunggah foto pasangan di media sosial. Namun sebagian lainnya, khususnya remaja, justru senang posting foto pasangan di media sosial pribadinya.
Katanya, posting foto pasangan di media sosial bisa membuat kualitas hubungan semakin baik alias semakin mesra. Apakah hal ini dapat dibenarkan dari kacamata psikolog?
Cara Pandang Remaja terhadap Hubungan Asmara
Baca Juga: CEK FAKTA : Benarkah Anak Sulung dan Bungsu Bisa Jadi Pasangan Ideal?
Seorang psikolog, penulis buku Who Stole My Child? Parenting through four stages of adolescence dan pengajar dari Austin, Texas, Carl Pickhardt, Ph.D., berpendapat, ketika sepasang remaja jatuh cinta, mereka belum menjalani hubungan yang dalam. Hal yang mereka rasakan adalah ketertarikan dan kepedulian yang kompleks.
“Mereka tertarik secara seksual dan senang bersama. Ada kasih sayang fisik dan perasaan persahabatan. Semua itu tergabung menjadi satu ketertarikan dan kenikmatan bersama,” jelasnya.
Memang, jatuh cinta saat remaja akan terasa lebih menggebu-gebu. Pasalnya, menurut Pickhardt, ada konflik yang mereka hadapi bersama.
Misalnya, ingin hidup layaknya orang dewasa meski masih di bawah pengawasan orang tua (kebebasan), dan merasa bahwa pacar adalah miliknya meski mereka masih bergantung pada orang tua (kepemilikan).