Kepada Pendukungnya yang Menyerbu Gedung Capitol, Trump: Anda Sangat Spesial

- 7 Januari 2021, 12:07 WIB
AS diterpa kerusuhan. Para pendukung Donald Trump menyerbu gedung kongres AS Capitol Hill dan mendudukinya sebagai upaya penjegalan pengesahan Joe Biden jadi presiden AS.
AS diterpa kerusuhan. Para pendukung Donald Trump menyerbu gedung kongres AS Capitol Hill dan mendudukinya sebagai upaya penjegalan pengesahan Joe Biden jadi presiden AS. /Jurnal Gaya / Juniar Syah/YouTube/GlobalNews

WARTA SAMBAS – Kongres pengesahan kemenangan Joe Biden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat di Gedung Capitol, Rabu 6 Januari 2021 malam waktu setempat, berakhir ricuh. Massa pendukung Donald Trump menyerbu, menghancurkan barikade dan berkerumun di dalam.

“Kita harus memiliki kedamaian. Jadi pulanglah. Kami mencintaimu, Anda sangat spesial," kata Trump dalam video yang dirilisnya setelah mendapat desakan dari berbagai pihak, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Massa Serbu Gedung Capitol, Donald Trump Dituduh Berupaya Lakukan 'Kudeta' Kemenangan Joe Biden”, Kamis 7 Januari 2021.

Kendati meminta para pendukungnya untuk segera meninggalkan Gedung Capitol, tempat berlangsungnya kongres, Trump tetap mendukung klaim penipuan Pemilu yang tidak mendasar.

Baca Juga: Seorang Wanita Tewas Tertembak Saat Kerusuhan di Gedung Capitol

Menyikapi penyerbuan tersebut, Perwakilan Partai Demokrat menuduh Trump mencoba melakukan kudeta terhadap kemenangan Joe Biden di Pilpres 2020.

Sementara Presiden terpilih, Joe Biden menyebut kekerasan yang dilakukan pendukung Trump itu merupakan suatu ‘pemberontakan’. “Demokrasi kita berada di bawah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Joe Biden di negara bagian asalnya, Delaware.

Pemandangan kekacauan di Capitol, menurut Joe Biden, tidak mencerminkan Amerika yang sebenarnya. "Ini bukan perbedaan pendapat. Ini kekacauan. Ini kekacauan. Ini juga berbatasan dengan hasutan. Dan itu harus diakhiri sekarang," tegasnya.

Kekacauan di Capitol terjadi sehari setelah Joe Biden menikmati kemenangan baru, di mana Partai Demokratnya diproyeksikan untuk memenangkan dua kursi putaran Senat AS.

Para sejarawan mengatakan penyerbuan dari pendukung Trump itu merupakan kali pertama sejak Capitol diambil alih pada 1814 ketika Inggris membakarnya selama Perang 1812.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x