Harun Yahya dan Pengikutnya Divonis 1.075 Tahun Penjara, Ini Profilnya…

- 12 Januari 2021, 09:21 WIB
Harun Yahya (tengah) saat ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual, penipuan, dan memata-matai politik dan militer Turki pada Senin, 11 Januari 2021.
Harun Yahya (tengah) saat ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual, penipuan, dan memata-matai politik dan militer Turki pada Senin, 11 Januari 2021. /Qantara.de

Secara pribadi, Harun Yahya mendanai pamflet yang berjudul ‘Atlas Penciptaan’ yang menggabungkan mistisisme dengan retorika ilmiah.

Pada 2007, Harun Yahya mengirim ribuan kopi Atlas Penciptaan untuk menyebarkan kreasionisme Islam di kalangan museum ilmiah, anggota Kongres, dan Ilmuwan Amerika.

Namun buku buatan Harun Yahya itu mendapat respon negatif. Di antaranya karena sejumlah kesalahan yang dilakukannya, termasuk saat menyebut gambar ular laut sebagai belut.

Baca Juga: Ayo Mahasiswa, Berikut Syarat BLT KIP Kuliah 2021

Kontroversi lain adalah saat Harun Yahya memasukkan gambar umpan pancing milik Graham Owen tanpa izin. Meski kemudian ia memperbaiki kesalahan-kesalahannya di versi daring miliknya, sejumlah pihak masih menyindirnya dengan mengatakan buku Atlas Penciptaannya telah 'berevolusi'.

Harun Yahya atau yang memiliki nama asli Adnan Oktar itu dilahirkan di Ankara, Turki pada 2 Februari 1956. Dia tumbuh besar di Ankara, dan tinggal di sana hinggal lulus SMA.

Di sana pula dia mempelajari karya-karya Said Nursi, seorang cendekiawan Muslim Kurdi yang menulis Risale-i Nur, sebuah ulasan Qur'ani yang meliputi ideologi keagamaan dan politik yang komprehensif.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Segera Dibuka, Cek Cara Pengisian Formasinya

Adnan Oktar menetap di Ankara hingga akhirnya pindah ke Istanbul pada tahun 1979. Dia telah membuat ratusan buku, buklet, poster, dokumenter, dan CD.

Buku-bukunya dibuat dengan mewah, dengan kertas berkualitas tinggi dan penuh gambar berwarnadan dijual di toko buku Islam di seluruh dunia.***(Putri Amalia Zubaedah/Pikiranrakyat-Cirebon.com)

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x