Network
WARTA SAMBAS – Penggerebekan markas geng Narkoba di pemukiman kumuh, Jacarezinho, Rio de Janeiro utara, pada Kamis 6 Mei 2021 merupakan operasi polisi yang paling mematikan di Brazil. Hingga Jumat 7 Mei 2021 tercatat 28 orang tewas.
“Intelijen membenarkan bahwa mereka yang tewas merupakan pengedar Narkoba. Mereka menembaki petugas, untuk membunuh. Mereka disuruh untuk melawan," kata Allan Turnowski, Kepala Polisi Sipil, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari Reuters, Sabtu 8 Mei 2021.
Dilaporkan, 3 jasad yang dievakuasi dari lokasi penggerebekan terkait degan jaringan Narkoba yang terorganisir. Selain itu, 24 orang lainnya juga dikabarkan tewas, serta seorang petugas polisi.
Peristiwa berdarah tersebut menuai kritikan dari kelompok pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), termasuk Amnesty International. Mereka mengecam polisi atas penggerebekan yang banyak menyebabkan banyak nyawa melayang tersebut.
Baca Juga: Pemuda Kampung Tewas Bunuh Diri Usai Tebas Leher Ayah Kandung di Aceh Tamiang
Bahkan mereka menilai peristiwa tersebut merupakan perbuatan yang memalukan dan tidak dapat dibenarkan. Lantaran terjadi di pemukiman yang mayoritas penduduknya miskin.
Kantor HAM PBB pada Jumat mendesak penyelidikan independen dalam operasi tersebut. Juru bicara urusan HAM PBB, Rupert Colville, menyebutkan bahwa polisi menggunakan kekuatan yang "tidak proporsional dan tidak perlu."
Seperti diketahui, Jacarezinho merupakan pemukiman seluas 40 hektare yang dihuni lebih dari 60.300 penduduk. Daerah di utara Kota Rio de Janeiro Brazil ini berbatasan dengan Jacare, Meier, Engenho Novo dan Triagem.***
