Lockdown Wilayah dan Tekanan Dollar AS Jadi Biangkerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

- 13 Januari 2021, 10:28 WIB
Ilustrasi Dolar.
Ilustrasi Dolar. /Adithya Nurcahyo

WARTA SAMBAS – Terus berlanjutnya kenaikan harga minyak dunia saat ini dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya lockdown wilayah yang ketat di seluruh dunia untuk mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Kekhawatiran baru tentang permintaan karena jumlah kasus baru corona yang sangat tinggi dan pembatasan mobilitas lebih lanjut," kata Eugen Weinberg, Analis Commerzbank seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Disebabkan Penguncian Wilayah hingga Penguatan Dolar AS, Harga Minyak Dunia Bervariasi”, Rabu 13 Januari 2021.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik, Ini Faktor Penyebabnya…

Seperti diketahui, harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Maret naik 92 sen atau 1,7 persen ke level 56,58 dolar AS setara Rp798.318,34 per barel di London ICE Futures Exchange pada sesi perdagangan Rabu pagi.

Sementara harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan yang sama naik 96 sen atau 1,8 persen ke level 53,21 dolar AS setara 750.633,47 per barel pada sesi perdagangan yang sama.

Selain itu, pergerakan harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh penguatan yang terjadi pada Dollar AS. "Ditambah Dollar AS yang lebih kuat, menghasilkan tekanan jual," ujar Weinberg.

Baca Juga: Live Streaming Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Sinovac asal China

Sementara itu, menurut perhitungan Kantor Berita Reuters, kasus Covid-19 di seluruh dunia telah melampaui 90 juta.

Di Eropa, Inggris menghadapi pekan-pekan terburuk pandemi, sementara di Jerman, kasus-kasus positif terus mengalami peningkatan.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x