Network
WARTA SAMBAS – Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar Polresta Surakarta dan Polsek jajaran pada Sabtu 27 Februari 2021 malam atau pada malam Minggu, menjaring 36 Penjaja Seks Komersil atau PSK jalanan di Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Solo.
“Mereka mayoritas dari warga luar Kota Solo, ada yang dari Sukoharjo, Semarang, dan e-KTP Madura," kata Kombes Pol Ade Safri Simanjutak, Kapolresta Surakarta, dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Minggu 28 Februari 2021.
Ade Safri menjelaskan, 36 PSK jalanan yang terjaring Operasi Pekat tersebut terdiri atas 17 orang di wilayah Kestalan dan 19 orang di wilayah Terminal Bus Gilingan.
Baca Juga: BENGAL!!! 26 Warga Terjaring Razia Prokes Penanganan Covid-19 di Kafe dan Warkop Kota Singkawang
Para PSK jalanan itu langsung diangkut ke Mapolresta Surakarta untuk pemeriksaan identitas. Selanjutnya diserahkan ke Panti Karya Wanita Laweyan Solo untuk pembinaan.
Ade Safri mengatakan, Operasi Pekat ini bukan hanya menyasar PSK jalanan, tetapi juga perjudian dan Minuman Keras (Miras) di wilayah Solo. Ini merupakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) dalam Program Tiada Hari Tanpa Razia (THTR).
Baca Juga: Panik Lantaran Ada Razia, Perempuan Tanpa Busana Nekat Terjun Bebas dari Lantai 4 Hotel di Pontianak
Operasi Pekat ini, lanjut Ade Safri, sebagai upaya Polresta Surakarta untuk menjaga dan memelihara Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) agar Solo tetap kondusif. “Kami berharap Kota Solo tetap kondusif, aman, dan nyaman,” katanya.
Ade Safri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung Operasi Pekat ini, termasuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menyempatkan diri untuk meninjau titik kumpul operasi dan mensupport.***
