Komisi III DPR Minta Kapolri Listyo Sigit Berangus Mafia Obat Terapi Penyembuhan Covid-19 dan Alkes

- 6 Juli 2021, 00:27 WIB
Komisi III DPR Minta Kapolri Listyo Sigit Berangus Mafia Obat Terapi Penyembuhan Covid-19 dan Alkes
Komisi III DPR Minta Kapolri Listyo Sigit Berangus Mafia Obat Terapi Penyembuhan Covid-19 dan Alkes /Jurnal Soreang/PMJ News

WARTA SAMBAS – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo segera memberangus mafia obat terapi penyembuhan Covid-19 dan Alat Kesehatan (Alkes).

“Ini sudah parah. Saya amati beberapa barang, misalnya Oxymeter (pengukur oksigen), harganya biasa di bawah Rp100 Ribu, kini jadi masuk ke Rp200 Ribu, bahkan ke Rp300 Ribu," ungkap Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Selasa 6 Juli 2021.

Demikian pula dengan masker, Ivermectin atau multivitamin. Rata-rata, menurut Sahroni, mengalami kenaikan harga yang tidak wajar. Bukan hanya di lapangan, tetapi juga di e-commerce. Ini hal yang tidak dibenarkan dan tidak masuk akal

Obat Ivermectin, lanjut dia, yang biasanya Rp5.000 sampai 7.000 per tablet, kini sampai hampir Rp200 Ribu lebih per strip, bahkan harga susu steril pun ikut naik.

Baca Juga: HET Ivermectin Rp157.700 per Botol 12mg Isi 20 Tablet

Sahroni meminta Polri berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait demi menertibkan para penimbun dan mafia yang membuat harga barang menjadi tidak terkendali. Hal itu juga meliputi koordinasi dengan jasa-jasa e-commerce.

"Kepolisian wajib berkoordinasi dengan e-commerce juga, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, dan lainnya agar mereka bertanggungjawab menjaga harga. Harus ada unit khusus di e-commerce yang mengawasi seller-seller nakal ini. Kalau sudah pasang harga tak wajar, tutup saja toko-nya," tegas Sahroni.

Ia juga menyebutkan bahwa dalam kondisi prihatin seperti saat ini, tidak seharusnya pihak-pihak tertentu mengambil keuntungan dengan melakukan penggelembungan harga.

"Masa warga sudah banyak yang darurat membutuhkan, tapi harganya malah dinaikkan, nurani kita di mana? Untuk para penjual, silakan ambil untung, tapi saat sekarang bukalah perasaan sedikit untuk membantu orang banyak pada masa pandemi ini,” harap Sahroni.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x