Pasif-agresif ada pada spektrum. Belajar mengenali saat Anda menjadi pasif-agresif dapat membantu Anda menjadi komunikator yang lebih baik sekaligus lebih memaafkan orang lain.
- Menusuk dari belakang
“Saya lebih memilih musuh yang mengakui bahwa mereka membenci saya daripada teman yang diam-diam menurunkan saya.” - Karen Salmansohn, penulis Happy Habits
Menggosipkan dan membicarakan orang di belakang mereka adalah gerakan pasif-agresif klasik, karena tindakan itu menghancurkan mereka tanpa memberi mereka kesempatan untuk membela diri atau memperbaiki kesalahan.
- Hindari teks pasif-agresif atau ambigu
“Di tangan orang yang pasif-agresif yang ingin melepaskan tanggung jawab atas berbagai hal, SMS adalah alat yang hebat. Anda benar-benar bisa menjadi gila. ”- Daniel Mallory Ortberg, penulis dan kolumnis nasihat.
Baca Juga: RAMALAN Zodiak 14 Januari 2021: Libra Mesti Hati-hati dengan Antusiasme
Siapa pun yang pernah mendapatkan satu tanda tanya tunggal dalam teks kosong, dapat mengetahui kekuatan SMS pasif-agresif. Mengirim pesan juga umum dalam “kecurangan mikro,” jenis lain dari perilaku yang merusak hubungan.
- Konflik itu sulit
“Perdamaian bukanlah tidak adanya konflik, tetapi kemampuan untuk mengatasinya.” - Mahatma Gandhi, pemimpin politik dan spiritual India
Ada alasan mengapa orang memilih pasif-agresif: Menghadapi konflik itu sangat sulit. Dan melakukannya secara terbuka, jujur, dan langsung dapat membuat Anda merasa sangat rentan. Berikut cara yang sehat untuk menyelesaikan konflik dengan pasangan Anda.
- Mundur perlahan
“Anda tidak harus menghadiri setiap argumen yang mengundang Anda.” - Tidak diketahui.
Baca Juga: RAMALAN Zodiak 14 Januari 2021: Aries Tanpa Sadar Mengintimidasi Orang Sekitar