Waduh...Profesor Vaksionolog Asing Sebut Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Salah Arah

- 14 Januari 2021, 07:00 WIB
Penyuntik vaksin Presiden Jokowi gemetaran. /Antara Foto/Agus Suparto
Penyuntik vaksin Presiden Jokowi gemetaran. /Antara Foto/Agus Suparto /

Strategi yang diterapkan Pemerintah Indonesia adalah kebalikan dari sejumlah negara yang lebih dulu melakukan vaksinasi Covid-19.

Banyak ahli medis mengatakan, kelompok masyarakat pertama yang divaksinasi haruslah staf medis yang bertugas di garis depan kemudian Lanjut Usia (Lansia).

Baca Juga: Program Merdeka Belajar Siapkan BLT PIP Rp1 Juta untuk Anak Sekolah, Cek Penerimanya di Sini

“Terutama mereka yang lemah atau tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, telah terpengaruh secara tidak proporsional oleh pandemi Covid-19,” menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di The Lancet, jurnal medis terkemuka dunia. 

Di Inggris, orang pertama yang menerima Vaksin Covid-19 adalah seorang pensiunan berusia 90 tahun.

Di Kanada, penerima pertamanya berusia 89 tahun. Di Jerman, seorang penghuni panti jompo berusia 101 tahun berada di antrean pertama. 

Baca Juga: Cek Online di eform.bri.co.id/bpum Jika Belum Dapat BLT UMKM Rp2,4 Juta

Adapun di Indonesia, vaksinasi fase pertama ditargetkan untuk petugas kesehatan, pekerja dari layanan publik seperti polisi, tentara, guru, dan birokrat.

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dr Nadia Wikeko mengatakan, Indonesia menargetkan vaksin Covid-19 pada usia produktif, 18 hingga 59 tahun.

Saat ini pihaknya belum menyelesaikan uji klinis tahap tiga untuk orang-orang di luar rentang usia ini dengan Vaksin Sinovac asal China.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x