Mengenal Intermittent fasting, Pola Diet Baru, Begini Penjelasannya

- 29 Januari 2023, 16:34 WIB
Ilustrasi fasting
Ilustrasi fasting /`Pixabay / Sponchia/

WARTA SAMBAS RAYA - Bagi Anda yang kebingungan dengan pola diet, untuk itu perlu mencoba menghilangkan makanan tertentu seperti lemak atau karbohidrat, puasa berselang atau yang dikenal dengan intermittent fasting.

Indian Expres menyebutkan diet ini tidak membatasi apa yang boleh dimakan dan tidak, bijian-bijian, sayuran, protein atau buah-buah diperbolehkan selama "jendela makan" dibuka.

Prinsip dasar intermittent fasting adalah memberi tubuh waktu untuk mencerna makanan, dan dalam prosesnya, membakar lemak tubuh berlebih serta detoksifikasi. Diet ini dianggap lebih selaras dengan ritme sirkadian tubuh dan lebih bermanfaat.

Baca Juga: Masuk Angin Harus Dikerok, Ini Enam Kebiasaan Orang Indonesia yang Salah Menurut Medis

Dilansir dari New England Journal of Medicine (NEJM), intermiten fasting atau tidak makan selama berjam-jam secara berkala setiap minggu, atau menghindari makanan selama jam-jam tertentu setiap hari, dapat memberikan perubahan bagi mereka yang mengalami obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

"Intervensi intermitent fasting memperbaiki obesitas, resistensi insulin, dislipidemia (jumlah lipid abnormal), hipertensi, dan peradangan. Intermitent fasting tampaknya memberikan manfaat kesehatan lebih besar daripada hanya dengan pengurangan asupan kalori," ujar peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins dalam laporan NEJM dikutip Indian Express pada Senin.

Ada tiga cara dalam mengikuti intermittent fasting yakni puasa pada hari-hari tertentu, puasa 5:2 atau selama dua hari setiap minggu dan makan dalam jangka waktu 6-8 jam serta puasa selama sisa siang dan malam.

Bagi seorang pemula, bisa menggunakan format 16:8, di mana Anda membiarkan tubuh berpuasa selama 16 jam untuk menghilangkan racun, membersihkan dan memperbaiki sistem dan hanya makan selama delapan jam dalam sehari.

Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Cara Hilangkan Nyeri Punggung di Tulang Belakang

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x