WARTA SAMBAS – Penderita gangguan mental seringkali disebut orang yang sakit jiwa. Biasanya sering diperlakukan secara tidak baik. Sehingga memperparah kondisi yang bersangkutan.
Padahal, gangguan mental bisa diobati, baik melalu psikoterapi maupun obat-obat tertentu. Di tengah kemajuan ilmu kedokteran, saat ini sudah banyak yang sembuh dari penyakit yang satu ini.
Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Demikian pula dengan gangguan mental, perlu dicegah. Untuk melakukan ini, tentunya sangat penting untuk mengetahui gejalanya terlebih dahulu.
Baca Juga: Berikut Ini Lima Khasiat Minum Kopi untuk Kesehatan Tubuh, Ternyata Bisa Cerdas
Berikut 9 gejala gangguan mental, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari Alodokter:
- Halusinasi
yaitu melihat, mendengarkan, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. - Sedih Terus-menerus
Perasaan ini berlangsung hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. - Cemas dan Takut Berlebihan
Kondisi ini bahakan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. - Delusi
yaitu meyakini sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. - Suasana Hati yang Berubah-ubah
Kondisi ini terjadi dalam waktu tertentu. - Gangguan Makan
Seseorang merasa takut ketika makan, takut akan berat badan bertambah, sering memuntahkan makanan, dan makan dalam porsi banyak. - Marah Berlebihan
Bahkan sampai mengamuk serta melakukan tindak kekerasan. - Perubahan Pola Tidur
Misalnya mudah mengantuk dan tertidur, ada juga sulit tidur hingga gelisah saat tidur. - Perilaku yang Tidak Wajar
Seperti berteriak-teriak, berbicara dan tertawa sendiri.
Baca Juga: Ini Lima Makanan yang Mengandung Protein Tinggi, Nomor Empat Pasti Kamu Suka
Penderita gangguan mental juga mengalami gangguan pada fisiknya. Contohnya, sakit kepala, sakit punggung serta sakit maag. Hal ini belum diketahui pasti penyebabnya.
Gangguan mental bisa terkait dengan faktor biologis dan psikologis atau diseut gangguan mental organik, memiliki gangguan pada fungsi saraf di otak. Serta memiliki orangtua atau keluarga penderita gangguan mental, hingga kurang nutrisi.
Sedangkan faktor psikologis, adanya peristiwa traumatik, misalnya kekerasan dan pelecehan seksual. Hingga kurang mampu bergaul dengan orang lain.