Ini Fakta dan Mitos Tentang Masuk Angin

- 26 Mei 2024, 20:19 WIB
Ilustrasi masuk angin
Ilustrasi masuk angin /Karolina Grabowska

WARTA SAMBAS - Siapa yang tidak kenal dengan istilah masuk angin? Banyak dari kita mungkin sering mengalaminya, entah itu perut kembung, pegal-pegal atau hanya merasa tidak enak badan.

Masuk angin merupakan gejala flu yang seringkali dialami, terutama pada pergantian musim. Masuk angin dianggap sebagai penyakit ringan dan biasa. Hal yang sering dilakukan ketika masuk angin antara lain dengan kerokan, pijat, minum obat flu atau minum jamu.

Baca Juga: Ini 4 Efek Samping Mengonsumsi Terong Berlebihan

Bahkan, banyak orang sangat percaya pada khasiat kerokan hingga baru akan merasa sembuh jika telah dikerok. Konon, warna merah yang timbul pada kulit setelah kerokan adalah pertanda kalau anda memang masuk angin. Makin pekat warnanya, pertanda makin banyak pula angin yang berdiam di tubuh kita.

Namun, tahukah anda bahwa ternyata masuk angin hanyalah istilah yang dibuat-buat oleh orang Indonesia? Betul sekali, istilah masuk angin tidak ada dalam kamus kedokteran. Dalam Wikipedia sendiri dijelaskan bahwa masuk angin adalah suatu "penyakit" yang disebabkan karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh.

Masuk Angin diyakini menjadi penyakit yang nyata, namun saat ini belum ada bukti medis untuk mendukung klaim ini. Penyakit ini mirip influenza karena gejala dan penyebabnya hampir sama.

Masuk angin biasanya dianggap sekadar mitos di dunia kedokteran tetapi kenyataannya banyak sekali penderitanya. Hanya orang Indonesia yang menderita masuk angin sedangkan orang asing tidak pernah mengalaminya.

Kalangan ekspatriat di Indonesia tentu bingung dengan istilah masuk angin, penyakit yang disebabkan angin masuk ke tubuh. Mereka baru mengerti setelah mendengar kata catching cold. Istilah masuk angin ini paling tepat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi catching cold.

Mengapa masuk angin jadi mitos terbesar dalam dunia medis Indonesia? Ternyata, istilah masuk angin hanya ada di dalam pikiran masyarakat kita sendiri. Konsep masuk angin ini hanya ada khususnya ketika kita merasa tidak enak badan.

Baca Juga: Makan 5 Porsi Buah dan Sayur Bantu Cegah Penyakit Kronis

Ada sebuah artikel jurnal yang mengatakan bahwa minimnya literatur mengenai masuk angin karena konsep ini hanya ada dalam pikiran masyarakat Indonesia. Kebanyakan orang Indonesia mendiagnosa sendiri bahwa dirinya masuk angin.

Ketika masuk angin mereka memilih pengobatan dengan cara "kerokan". Selain lebih mudah, kerokan dianggap lebih manjur daripada harus mengonsumsi obat-obatan. Kerokan seringkali dihubungkan dengan masuk angin. Ada yang percaya bahwa kerokan bisa "mengeluarkan" angin dari dalam tubuh.

Sebenarnya kerokan hanyalah mengalihkan rasa sakit yang diderita seseorang, tetapi tidak bisa mengobati penyakit itu. Kerokan dapat menyebabkan aliran darah ke kulit lebih lancar, sehingga badan akan merasa lebih segar.

Kerokan prinsipnya sama dengan bekam. Kerokan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang sudah tidak berfungsi dengan baik atau banyak mengandung CO2 akibat polusi. Sehingga dengan teknik kerokan, dapat mengeluarkan uap-uap polusi dalam darah dan orang akan merasa lebih sehat.

Kerokan biasanya dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan. Orang yang sudah terbiasa dikerok merasa belum sehat jika belum menjalani ritual tersebut. Terlalu sering melakukan kerokan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang masih berfungsi dengan baik, dan hal ini bisa membahayakan kesehatan.

Lalu, apa yang harus kita lakukan kalau merasa masuk angin? Jangan khawatir, ada beberapa tips yang bisa anda coba.

1. Perbanyak Istirahat
Anda yang sedang masuk angin membutuhkan banyak istirahat agar kondisi kesehatan lekas pulih. Bila perlu, tidur panjang lebih dari delapan jam di malam hari. Jaga suhu ruangan tempat tidur sedikit hangat dan lembab. Orang yang masuk angin biasanya tidak nyaman dengan kondisi ruangan yang dingin.

2. Banyak Minum Air Putih
Walaupun badan rasanya tidak nyaman untuk beraktivitas, anda perlu menjaga kecukupan asupan cairan. Minum banyak air putih dan hindari soda serta minuman berkafein seperti kopi, teh atau cokelat. Minuman tersebut dapat menyebabkan dehidrasi. Jika ingin minuman berasa, pilih jus buah, air lemon hangat, atau kuah sup ayam.

3. Minum Seduhan Rempah, Madu dan Lemon
Minuman seduhan rempah seperti jahe, pala atau kayu manis dapat melegakan pernapasan dan tenggorokan orang yang sedang masuk angin. Agar khasiatnya lebih maksimal, berikan campuran madu dan perasan lemon.

Sifat madu secara alamiah dapat mengurangi iritasi sehingga dapat menenangkan peradangan. Madu juga memiliki sifat antibakteri. Rasa manisnya bisa melegakan bagian ujung saraf tenggorokan dan mengurangi batuk.

Sementara rempah-rempah dapat merangsang produksi air liur. Dengan begitu hidrasi dan aliran lendir di tenggorokan meningkat.

4. Konsumsi Makanan Bergizi
Saat tubuh sedang tidak fit, anda membutuhkan makanan bergizi dan kaya nutrisi. Makanan yang sehat akan membantu sel darah putih dalam melawan bakteri atau virus yang menyerang tubuh.

Anda perlu memastikan asupan mineral dan vitamin tercukupi saat merasa tidak enak badan. Jangan lewatkan sayur dan buah-buahan dalam menu makanan. Bila perlu, konsumsi asupan yang tinggi seng.

Zat ini disebut mampu meningkatkan imunitas. Beberapa asupan kaya seng antara lain daging, makanan laut, kacang-kacangan dan produk susu.

Jadi, sekarang anda sudah tahu kan bahwa masuk angin hanyalah istilah buatan dari masyarakat kita saja dan kerokan memang tidak sepenuhnya benar dapat menyembuhkan masuk angin, tapi malah bisa membahayakan.

Baca Juga: Jenis-jenis Sayuran Ini Sangat Baik untuk Kesehatan Tulang

Terapkan tips-tips di atas untuk menjaga kesehatan kita. Jangan lupa juga untuk tetap menjaga kebersihan dan makan makanan sehat. Segera konsultasi ke dokter jika memiliki keluhan terhadap kesehatan.

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah