Hingga Kedatangan Jokowi, Majene dan Mamuju Sulbar Diguncang 32 Kali Gempa Susulan

- 19 Januari 2021, 13:08 WIB
Warga memotret atap rumah yang ambruk akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Kamis (14/1/2021). BMKG Sulawesi Barat mencatat gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter terjadi pada pukul 14:35:49 WITA di empat kilometer Barat Laut Majene-Sulbar dengan kedalaman 10 Km dan tidak berpotensi tsunami.*
Warga memotret atap rumah yang ambruk akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Kamis (14/1/2021). BMKG Sulawesi Barat mencatat gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter terjadi pada pukul 14:35:49 WITA di empat kilometer Barat Laut Majene-Sulbar dengan kedalaman 10 Km dan tidak berpotensi tsunami.* / ANTARA FOTO/Akbar Tado/wsj.

WARTA SAMBAS – Hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga hari ke-6 ini, Kabupaten Majene dan Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diguncang gempa susulan hingga 32 kali, dan masih akan terus berlanjut.

“Total aktivitas gempa sejak terjadi, sejak gempa pembuka, berjumlah 41 kali dengan aktivitas gempa dirasakan 5 kali,” cuit Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG di akun Twitter-nya, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Sulawesi Barat Diguncang 32 Kali Gempa Susulan, BMKG: Guncangan Kecil Masih Akan Terjadi”, Selasa 19 Januari 2021.

Monitoring tersebut, ungkap Daryono, dicatat sampai Selasa 19 Januari 2021 pukul 05.00 WITA atau sebelum Presiden Jokowi tiba di Sulbar. “Melihat produktivitas gempa susulan yang rendah di Majene-Mamuju, kita berharap ini sebagai pertanda baik, meski kita tetap waspada,” cuitnya.

Baca Juga: Hari Ini Jokowi Tinjau Rumah Warga Malunda Kabupaten Majene yang Rusak Akibat Gempa Sulbar

Dia pun berharap kondisi tektonik segera normal. “Semoga kondisi minim gempa susulan ini terus berlangsung dan tidak terjadi gempa kuat lagi, hingga selanjutnya kondisi tektonik di kembali stabil dan normal,” kicau Daryono.

Meski gempa di Majene dan Mamuju dinilai miskin susulan, dia mengingatkan bahwa gempa berkekuatan kecil masih akan terjadi. “Harapan kita tidak akan muncul gempa kuat lagi, tetapi gempa susulan dengan kekuatan kecil lazimnya masih akan terjadi,” jelas Daryono.

Baca Juga: Terbaru, Gempa 4,2 SR Gunjang Majene Lagi, Getarannya sampai ke Mamuju Sulbar

Gempa jenis ini, jelas Daryono, dicirikan dengan adanya serangkaian aktivitas gempa pembuka (foreshocks) yang mendahului.

“Sebelum terjadinya gempa utama (mainshock) dengan kekuatannya paling besar, selanjutnya diikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks),” jelas Daryono.***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x