WARTA SAMBAS - Menurut Ibnu Taimiyah, pengertian hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad. (Majmu’ah Al-Fatawa, 10:111).
Karena itu kita dilarang untuk melakukan perbuatan hasad. Sebagaimana sabda Rasulullah berikut ini;
“Janganlah kalian saling hasad (mendengki), janganlah saling tanajusy (menyakiti dalam jual beli), janganlah saling benci, janganlah saling membelakangi (mendiamkan), dan janganlah menjual di atas jualan saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara untuk muslim lainnya. Karenanya, ia tidak boleh berbuat zalim, menelantarkan, berdusta, dan menghina yang lain. Takwa itu di sini–beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali–. Cukuplah seseorang berdosa jika ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya itu haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.’” (HR. Muslim, no. 2564)
Baca Juga: Lakukan Cara Mudah Ini untuk Cek Daftar Penerima BST Rp1,2 Juta dari Kemensos, Dicairkan April 2021
Di hadist yang lain Rasul salallhu'alaihi wassalam juga mengatakan;
“Tidak boleh ada hasad (dengki) kecuali pada dua perkara: ada seseorang yang dianugerahi harta lalu ia gunakan untuk berinfak pada malam dan siang, juga ada orang yang dianugerahi Al-Qur’an, lantas ia berdiri dengan membacanya malam dan siang.” (HR. Bukhari, no. 5025, 7529 dan Muslim, no. 815).
Dari dua hadist di atas hendaknya kita sudah bisa memahami bahwa memang sifat hasad adalah sesuatu yang tercela dan dilarang.
Tetapi bagaimana jika kita sendiri misalnya yang menjadi sasaran sifat hasad(dengki) orang lain, cobalah 12 cara ini untuk mengatasinya.
Berikut cara menghadapi dampak buruk terhadap sifat hasad(dengki) menurut Syaikh Musthafa Al-‘Adawi;