Network
WARTA SAMBAS – Christoper Kyle Martin, pria asal Kanada menjadi buah bibir lantaran akan membuka Tantric Full Body Orgasme, suatu kelas yoga orgasme di Bali.
“Sudah terencana melakukan itu, sehingga tepat kami lakukan pendeportasian," kata Jamaruli Manihuruk, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Bali, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Minggu 9 Mei 2021.
Jamaruli menjelaskan, Christoper Kyle Martin sudah mengiklankan dan mempublikasikan kelas yoga orgasme tersebut, sehingga ia melanggar Pasal 75 huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016.
Tindakan Christoper Kyle Martin tersebut bisa dikatakan tidak menghormati peraturan perundang-undangan, termasuk di dalamnya ada hukum tidak tertulis, dan hukum yang berlaku di Bali. “Sehingga kami tindak dan deportasi,” tegas Jamaruli.
Baca Juga: Virus Corona Varian B1351 asal India Terdeteksi di Jakarta, Varian B1351 asal Afrika Selatan di Bali
Selain dideportasi, Christoper Kyle Martin juga masuk daftar tangkal. Artinya tidak diperkenankan lagi datang ke Bali di masa mendatang.
Christoper Kyle Martin dideportasi pada Minggu 9 Mei 2021 pukul 15.20 WITA dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 16.50 WIB kemudian melanjutkan penerbangan dari Jakarta-Doha-Kanada menggunakan penerbangan Qatar Airways pada Senin dini hari pukul 01.00 WITA.
"Dia (Christoper Kyle Martin-red) itu sudah mengiklannya pada 2020, lalu dia datang (ke Bali) pada April 2021. Dia ini memang sempat pulang (ke negaranya) sebelum kembali lagi ke Indonesia," ungkap Jamaruli.
Christoper Kyle Martin mengakui bahwa acara Yoga Tantric Full Body Orgasm sudah lama diiklankan dan lupa dihapus. Acara tersebut rencananya diselenggarakan pada 2021 di Karma House of Tattoos, Jalan Penestanan No.8 Ubud Bali.
