Perusakan Posko Penyekatan Jembatan Nasional Suramadu, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 Surabaya…

- 18 Juni 2021, 19:04 WIB
Perusakan Posko Penyekatan Jembatan Nasional Suramadu, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 Surabaya…
Perusakan Posko Penyekatan Jembatan Nasional Suramadu, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 Surabaya… /tangkapan layar Instagram @lambe_turah/@lambe_turah

WARTA SAMBAS – Jembatan Nasional Suramadu akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian menyusul viralnya video sejumlah warga yang merusak Posko Penyekatan di jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura tersebut.

Menurut Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, peristiwa perusakan Posko Penyekatan Jembatan Nasional Suramadu itu, lantaran warga tergesa-gesa sehingga memunculkan kesalahpahaman.

“Mereka rata-rata tergesa-gesa, mau bekerja dan berangkat sebelum Subuh,” kata Irvan Widyanto, Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Jumat 18 Juni 2021.

Lantaran ramai yang berangkat Subuh, akhirnya terjadi penumpukan di Jembatan Nasional Suramuda, khususnya di Pos Penyekatan di sisi Surabaya. “Saat itu ada yang tidak sabar dan ingin cepat-cepat, sampai yang lain terpengaruh," jelas Irvan. 

Baca Juga: Pekan Depan, Istana Terapkan WFH Sebagai Dampak Melonjaknya Kasus Covid-19

Penumpukan warga di Posko Penyekatan Jembatan Nasional Suramadu itu, lanjut Irvan, sekitar pukul 03.00 WIB. Sementara perusakannya sekitar pukul 04.45 WIB.

"Ternyata di Pos Penyekatan Bangkalan belum ada tes. Sehingga saat di sini (sisi Surabaya-red), kami lakukan tes antigen. Karena menumpuk, tergesa-gesa akhirnya ramai dan ada perusakan tadi," rinci Irvan.

Kendati sempat terjadi kericuhan, ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya ini, warga tidak sampai merusak alat-alat tes antigen atau alat kesehatan lainnya.

"Yang berserakan itu meja dan kursi, lalu dokumen-dokumen juga. Syukurlah tidak ada yang menyerang petugas. Sehingga dapat segera dikendalikan," ucap Irvan.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x