Kapal Selam KRI Nanggala-402 Tenggelam, MUI: Mari Laksanakan Salat Gaib

25 April 2021, 17:26 WIB
Kapal Selam KRI Nanggala-402 Tenggelam, MUI: Mari Laksanakan Salat Gaib /Foto: Instagram/Puspen TNI AL/

WARTA SAMBAS – Kapal Selam KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan Bali. Ketersediaan oksigen atau live support-nya, sesuai perhitungan telah habis pada Sabtu 24 April 2021 kemarin. Sehingga kecil kemungkinan 53 awak di dalamnya masih hidup.

Tentu berbeda ketika diperkirakan live support masih tersedia. Berbagai kalangan masih sangat berharap 53 awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 dapat segera mengamankan diri di kabin-kabin yang kedap air.

Asumsi ini didasarkan pada kondisi kapal serta prediksi kalau Kapal Selam KRI Nanggala-402 itu tidak meledak, melainkan hanya mengalami keretakan.

Namun setelah live support untuk awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 dinyatakan habis sementara posisi mereka bahkan belum ditemukan, hampir dapat dipastikan seluruh awaknya meninggal.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun mengajak umat Islam melaksanakan Salat Gaib untuk awak Kapal Selam KRI Nanggala-402, baik sendiri-sendiri maupun berjemaah.

"Mari melaksanakan Salat Gaib,” ajak Anwar Abbas, Wakil Ketua MUI seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Minggu 25 April 2021.

Baca Juga: Nasib Kapal Selam KRI Nanggala-402 sesuai Ramalan Madhiro Eiji?

Supaya, lanjut Anwar Abbas, semua dosa awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 diampuni dan pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negaranya, menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari Allah SWT.

Anwar Abbas mengatakan, Kapal Selam KRI Nanggala-402 tenggelam bukan hanya kabar duka bagi keluarga awaknya, tetapi juga duka bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Meski hingga kini belum ditemukan, Anwar mengajak untuk tetap menggantungkan harapan setinggi langit, agar pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 dapat segera menemui titik terang, bukan hanya soal lokasi, tetapi juga awak di dalamnya.

"Tetapi kalau seandainya harapan itu tidak kita dapatkan, kita mengharapkan agar kita semua terutama pihak keluarga dapat menerima musibah ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran," kata Anwar Abbas.

Ia pun mengutip salah satu hadis Nabi Muhammad SAW tetang orang yang meninggal akibat tenggelam. "Siapa yang mati karena tenggelam, maka dia mati dalam keadaan syahid,” (HR Muslim 1915)".

Baca Juga: Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402, ‘Persatuan Dukun Nusantara’ Mendobrak Pintu Arsy

Anwar Abbas meyakini, seandainya memang prajurit di Kapal Selam KRI Nanggala-402 meninggal dalam keadaan seperti ini, maka mereka jelas telah pergi menghadap Tuhannya dalam keadaan terhormat.

Seperti diketahui, Kapal Selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman Barat pada 1981 tersebut hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana (KASAL) TNI Yudi Margono menjelaskan, kontak terakhir Kapal Selam KRI Nanggala-402 tercatat pada Rabu 21 April 2021 pukul 03.00 WIB sesaat sebelum menyelam.

Hingga pukul 03.30 WIB, geladak haluan Kapal Selam KRI Nanggala-402 masih bisa terlihat oleh Tim Sea Rider dari jarak 50 meter.

Selanjutnya, pukul 03.46 WIB Kapal Selam KRI Nanggala-402 mulai menyelam dan tidak terlihat di permukaan air laut. Sejak saat itu, tidak memberikan respons meski terus dimonitor.

Seharusnya, Kapal Selam KRI Nanggala-402 muncul ke permukaan pada Rabu 21 April 2021 pukul 05.15 WIB. Namun hingga kini, keberadaan kapal selam tersebut masih dalam pencarian.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler