Tekan Inflasi di Pontianak, Sorgum Bisa Jadi Makanan Alternatif Pengganti Nasi

- 30 Januari 2024, 14:18 WIB
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian memanen sorgum yang dikembangkan oleh Badan Usaha Milik RW (BUMRW) 33 Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian memanen sorgum yang dikembangkan oleh Badan Usaha Milik RW (BUMRW) 33 Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara /Dody Luber/Warta Sambas

WARTA SAMBAS – Tanaman sorgum sudah ada sejak beberapa tahun belakangan dikembangkan di Kecamatan Pontianak Utara, tepatnya di Kampung Kuat Sihir, Kelurahan Siantan Hilir. Mungkin tanaman pangan sorgum kurang familiar bagi masyarakat Kota Pontianak. Hal itu terjadi karena beberapa alasan, mulai dari kurangnya minat konsumsi sorgum sampai minimnya jumlah petani sorgum. Padahal, menurut Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian, tanaman pangan sorgum dapat menjadi makanan pokok pengganti beras.

“Tanaman sorgum dikenal di Indonesia lebih dulu di Nusa Tenggara Timur,” paparnya usai panen sorgum, di Kampung Kuat Sihir Jalan Dharma Putra Dalam, Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara belum lama ini.

Pengembangan tanaman sorgum sendiri dinilai Ani dapat menjadi solusi menekan inflasi. Ia pun mengapresiasi para pengembang sorgum yang terdiri dari beberapa organisasi dan para ahli. Menurutnya, produk turunan sorgum perlu dikembangkan untuk memperkaya kuliner Kota Pontianak.

Baca Juga: Pontianak Punya Puskeswan yang Layani Warga Periksakan Kesehatan Hewan dengan Fasilitas Memadai

“Saya apresiasi kepada petani sorgum. Seperti kita ketahui, lahan sangat terbatas. Mudah-mudahan menambah pendapatan bagi petani,” ungkapnya.

Ani mengajak petani dan koperasi yang menaungi pengembang sorgum, agar dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang eksistensi sorgum karena banyak manfaat. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen mendorong petani sorgum dengan penyediaan modal serta fasilitas alat.

“Kami akan menjalin kerjasama dengan instansi terkait, seperti Bank Kalbar, CSR ataupun koperasi, dibantu dengan alat-alat,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Bintoro menambahkan, di Kecamatan Pontianak Utara terdapat 560 hektar lahan perkebunan hortikultura. Bahkan hasil kebun holtikultura sudah dapat dikirim ke luar daerah, seperti Singkawang, Melawi, Sanggau, Sintang dan Kayong Utara. Bintoro mengatakan, pihaknya secara perlahan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait manfaat sorgum.

“Jadi kita dianggap kurang menanam, tapi sayuran kita kirim ke daerah lain. Kalau sore di Tugu Alianyang pasti mengirim sayur dua bus,” sebutnya.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x