5 Ayat dalam Alquran Ini Berisi Tentang Peran Penting Ayah dalam Mendidik Anak

- 31 Januari 2024, 13:01 WIB
Ilustrasi ayah dan anak perempuan.
Ilustrasi ayah dan anak perempuan. /Pixabay/Anja

Perilaku syirik berarti tidak mengakui keesaan Allah dan tidak beribadah hanya kepada-Nya. ليس شيء من الذنوب أعظم من الشرك بالله

Artinya: “Sejatinya tidak ada dosa yang lebih besar dibandingkan dosa syirik pada Allah SWT.”

2. Surat As-Shaffat ayat 102-110 Nabi Ibrahim sebagai seorang ayah berhasil mendidik kedua putranya, Ismail dan Ishaq sehingga menjadi pribadi yang saleh, patuh, dan memiliki peran besar dalam sejarah umat manusia. Melalui didikan dan teladannya yang penuh kasih sayang, Nabi Ibrahim berhasil membesarkan anak-anaknya menjadi saleh dan memiliki masa depan yang gemilang.

Lebih jauh lagi, Nabi Ibrahim membangun hubungan yang erat dan penuh kasih sayang dengan kedua putranya, Ismail dan Ishaq. Nabi Ibrahim, tipikal seorang ayah terbuka untuk mendengarkan dan memberikan nasihat kepada Ismail dan Ishaq.

Baca Juga: Hindari, Ini Zat Berbahaya Dalam Minuman Kemasan

Dengan komunikasi yang terbuka ini membuat Ismail dan Ishaq merasa dihargai dan disayangi, sehingga mereka tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” (QS As-Shaffat [37] ayat 102)

Belajar dari ayat di atas, sejatinya, keterbukaan dalam komunikasi merupakan salah satu kunci utama dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis, terutama dalam konteks hubungan antara orang tua dan anak.

Dalam kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, keterbukaan dalam komunikasi terlihat jelas bagaimana Nabi Ibrahim menceritakan rencana pengorbanan kepada putranya. Nabi Ibrahim tidak menyembunyikan atau berbohong kepada Ismail, melainkan menceritakan semuanya dengan jujur dan terbuka.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah