Sejak Dilahirkan hingga Wafat, Ini Kisah Nabi Musa yang Dijelaskan dalam Alquran

- 31 Maret 2024, 04:01 WIB
Ilustrasi kisah Nabi Musa
Ilustrasi kisah Nabi Musa /Pinterest.com

WARTA SAMBAS – Seperti yang kita ketahui Nabi Musa AS adalah Nabi dengan Keajaiban yang tidak terduga, Nabi Musa AS merupakan salah satu Rasul Allah SWT yang memiliki banyak keistimewaan. Allah SWT pun telah mengabadikan kisah Nabi Musa AS lengkap dari lahir sampai wafat pada beberapa surah yang berbeda di dalam Al-Qur'an.

Syaikh hamdi bin Hamzah Abu Zaid dalam buku Munculnya Ya’juj dan Ma’juj menjelaskan, Nabi Musa AS lahir sekitar 1436 SM dan wafat sekitar 1316 SM. Kisah hidup Nabi Musa AS dalam Al-Qur'an diceritakan secara panjang dan pendek.

Salah satu surah yang menjelaskan kisah Nabi Musa AS secara panjang adalah surah Al Qashash. Bagaimana kisah Nabi Musa AS lengkap dari lahir sampai wafat yang tercantum di Al-Qur'an? Simak uraian selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Selalu Waspada, Ini Tujuh Penyakit Zoonosis yang Bisa Membawa Kematian

Kelahiran Nabi Musa AS.

Peristiwa kelahiran Nabi Musa AS, dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Qashash ayat 1-6:

طٰسۤمّۤ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ نَتْلُوْا عَلَيْكَ مِنْ نَّبَاِ مُوْسٰى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَرْضِ وَجَعَلَ اَهْلَهَا شِيَعًا يَّسْتَضْعِفُ طَاۤىِٕفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ اَبْنَاۤءَهُمْ وَيَسْتَحْيٖ نِسَاۤءَهُمْ ۗاِنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ وَنُرِيْدُ اَنْ نَّمُنَّ عَلَى الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا فِى الْاَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ اَىِٕمَّةً وَّنَجْعَلَهُمُ الْوٰرِثِيْنَ ۙ وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَجُنُوْدَهُمَا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَحْذَرُوْنَ

Artinya: Tha Sin Mim. Ini ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas (dari Allah SWT). Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir‘aun dengan sebenarnya untuk orang-orang yang beriman. Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka Bani Israil, dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia Fir‘aun termasuk orang yang berbuat kerusakan.

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi Mesir itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi bumi, dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi dan Kami perlihatkan kepada Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka.

Baca Juga: Khusus Muslim, Ini Kiat-kiat Menghindari Makanan Haram yang Disajikan di Restoran

Seperti penjelasan ayat di atas, Nabi Musa AS lahir di Mesir yang dipimpin oleh seorang raja zalim dan kejam bernama Fir'aun. Raja Fir'aun dikenal selalu bersikap sewenang-wenang. Ia bahkan memperkerjakan kaumnya secara paksa.

Suatu ketika, Raja Fir'aun bermimpi melihat api yang bisa membakar wilayah Mesir. Ketika terbangun, ia mengumpulkan para tukang sihir dan ahli peramal untuk menafsirkan mimpi tersebut.

Para peramal itu memberitahukan bahwa akan lahir seorang anak laki-laki dari kalangan Bani Israil yang akan menjadi sebab musnahnya penduduk Mesir. Takwil mimpi itu membuat Fir'aun ketakutan, hingga ia memerintahkan pasukannya untuk membunuh bayi laki-laki yang lahir dari Bani Israil.

Nabi Musa AS lahir pada saat maraknya pembunuhan bayi dan kaum laki-laki oleh pasukan Raja Fir'aun. Nabi Musa AS lahir dari wanita bernama Yukaibid.

Yukaibid merasa sangat ketakutan apabila anaknya dibunuh oleh Raja Fir'aun. Kemudian, Allah SWT mengilhaminya untuk meletakkan Nabi Musa AS ke dalam peti dan dihanyutkan ke sungai saat pasukan Fir'aun datang.

Ki Jambalawuh dalam buku Peradaban Prasejarah Nusantara Berdasarkan Kisah Para Nabi menjelaskan, Atas izin Allah SWT, peti Musa ditemukan oleh istri Firaun yang bernama Asiyah binti Muzahim. Setelah disetujui oleh Firaun, Asiyah memutuskan untuk mengasuh bayi Musa AS dan mengangkatnya jadi anak.

Firaun memang dikenal sebagai raja yang kejam. Akan tetapi ia sangat menyayangi dan mencintai istrinya sehingga selalu menuruti keinginan istrinya tersebut.

Saat mengasuh Nabi Musa AS, Asiyah mencari wanita yang bisa memberi Asi kepada bayi itu. Atas kehendak Allah, ibu kandung Nabi Musa AS terpilih untuk menyusuinya. Sebab, tidak ada satupun air susu wanita yang mau diminum oleh Nabi Musa AS kecuali dari ibu kandungnya sendiri.

Begitulah cara Allah SWT menyatukan Nabi Musa AS ke pangkuan ibunya. Kisah ini dijelaskan dalam surah Al Qashah ayat 13. Allah SWT berfirman yang artinya:

“Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidakberduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah SWT itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”.

Baca Juga: Bagi yang Muslim, Hindarilah Jenis Makanan dan Minuman Haram Berikut

Nabi Musa AS Ketika Dewasa.

Dikutip dari buku Kisah Teladan Menakjubkan 25 Nabi Oleh Ariany syurfah, ketika beranjak dewasa Nabi Musa AS diberikan petunjuk oleh Allah SWT bahwa dirinya bukanlah anak kandung Raja Firaun. Selain itu, ia diberikan mukjizat ilmu pengetahuan dan pangkat kenabian serta diberi kitab Taurat guna menaklukkan Fir'aun.

Nabi Musa AS memutuskan untuk meninggalkan istana, karena mendapat kabar bahwa Fir'aun akan berencana buruk terhadapnya. Hal itu terjadi setelah salah satu rakyatnya ada yang mati terbunuh  saat Nabi Musa AS mendamaikan perkelahian dua orang.

Keduanya berasal dari bangsa Bani Israil dan Qibthi yang merupakan Bangsa Fir'aun. Pelarian Nabi Musa AS tersebut dikisahkan dalam surah Al Qashas ayat 21, yang berbunyi:

فَخَرَجَ مِنْهَا خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ ۖقَالَ رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ

Artinya: Maka keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut, waspada (kalau ada yang menyusul atau menangkapnya), dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.”

Nabi Musa AS pergi tanpa tahu arah tujuan dengan diliputi perasaan cemas dan khawatir akan kejaran tentara Fir’aun. Tanpa ia sadari, ia berjalan ke arah Madyan dan bertemu dengan dua putri Nabi Syuaib.

Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh Harjan Syuhada da Fida' Abdilah, pertemuan itu terjadi ketika Nabi Musa tengah beristirahat. Dua gadis itu tengah mengambil air untuk hewan ternaknya.

Nabi Musa AS memutuskan untuk membantu mereka. Setelah itu mereka mengundang Nabi Musa AS untuk berkunjung ke rumah. Setelah sampai, ia baru mengetahui bahwa dua gadis tersebut adalah putri Nabi Syuaib.

Setelah dijamu dengan penuh hormat, Nabi Musa AS menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya. Maka, Nabi Syuaib berkata, “Janganlah takut, sesungguhnya engkau telah lepas dari kaum yang zalim.”

Nabi Syuaib kemudian menawarkan kepada Nabi Musa AS untuk menikahi salah satu dari putrinya. Hal ini juga diabadikan dalam surah Al Qashash ayat 27. Tawaran itu diterima oleh Nabi Musa AS, dan ia menikah dengan salah satu putri Nabi Syuaib yang bernama Shafuro.

Kembalinya Nabi Musa AS ke Mesir.

Setelah mendapat izin dari mertuanya, Nabi Musa AS didampingi istrinya berangkat menuju Mesir. Ia mendapat wahyu dari Allah SWT, di mana peristiwa ini juga dikisahkan dalam surah Al Qashas ayat 29-32. Menurut beberapa riwayat, tempat turunnya wahyu Nabi Musa AS adalah sebuah bukit yang bernama Tursina.

Ketika sampai di Mesir, Nabi Musa AS mengajak Fir'aun untuk kembali ke jalan yang benar dengan menunjukkan mukjizat dari Allah SWT yaitu tongkat ajaibnya yang bisa berubah jadi ular. Melihat itu, Fir'aun sangat murka dan memanggil semua tukang sihir agar bertanding dengan Nabi Musa AS.

Kemenangan ada dipihak Nabi Musa AS dan para tukang sihir mengakui kebenaran yang dibawa olehnya. Selain itu, Siti Asiah, istri Raja Fir'aun juga ikut beriman kepada Nabi Musa AS. Hal ini membuat Fir'aun murka dan menghukum mati para tukang sihir serta menyiksa istrinya hingga meninggal.

Tenggelamnya Firaun di Laut Merah.

Dikutip dari buku Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir, karena peristiwa tersebut, Nabi Musa AS beserta pengikutnya dikejar oleh Fir'aun beserta seluruh bala tentaranya. Para ulama mengatakan, jumlah tentara Firaun mencapai satu juta orang. Sedangkan kaum Nabi Musa AS hanya sekitar 600.000 orang.

Mereka menyisir semua daerah untuk mencari Nabi Musa AS dan pengikutnya dan bertemu saat matahari terbit. Tidak ada jalan lain bagi mereka untuk menyelamatkan diri selain menyebrangi lautan Merah.

Hingga di turunkanlah rahmat Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 50, yang berbunyi:

وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedang kamu menyaksikan

Dalam peristiwa inilah Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Musa AS agar memukulkan tongkatnya ke permukaan laut. Tiba-tiba air laut dengan ombak yang bergulung-gulung terbelah menjadi dua bagian. Setiap mata yang melihat dan menyaksikan peristiwa ini tercengang.

Nabi Musa AS dan para pengikutnya menapaki jalan yang terbentang di tengah lautan dan berhasil menyebrangi hingga kembali ke daratan. Sementara Fir'aun dan pasukannya justru baru memasuki jalan itu.

Saat Fir'aun dan pasukannya berada di tengah-tengah lautan, Nabi Musa AS segera memukulkan kembali tongkatnya, dan air laut yang terbelah itu menyatu kembali. Fir'aun dan pasukannya binasa tenggelam tanpa ada yang selamat. Peristiwa ini juga tercantum dalam Alquran surah Yunus ayat 90-92.

Baca Juga: Bisa Jadi Kolesterol Tinggi Jika Nyeri pada Bagian Tubuh Ini

Wafatnya Nabi Musa AS.

Dikutip dari buku Nabiku Teladanku oleh Lutfiya Cahyani, setelah selamat dari kejaran pasukan Firaun, Nabi Musa AS tinggal bersama kaumnya Bani Israil. Beliau hidup hingga berusia 120 tahun dan wafat di gunung Nebu, Jordania.

Hikmah yang dapat dipetik dari kisah Nabi Musa AS di atas adalah sehebat apapun kekuatan manusia, tidak akan mampu melawan kekuasaan Allah. Fir'aun menerima azab dari Allah SWT dan mengalami kehancuran akibat kesombongan, kekejaman, dan pembangkangannya terhadap perintah Allah SWT.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah