Sejarah Mencatat Hoaks Sudah Ada Sejak Romawi Kuno, Ini Rekam Jejaknya

- 30 April 2024, 14:53 WIB
Ilustrasi Hoaks
Ilustrasi Hoaks /Freepik

WARTA SAMBAS - Hoaks atau berita bohong, merupakan informasi yang sengaja dibuat seolah-olah benar, padahal sebenarnya tidak benar.

Berita hoaks sering kali disebarkan melalui media sosial dengan tujuan untuk menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan, atau bahkan pemujaan. Salah satu ciri penyebaran berita hoax adalah sumbernya tidak jelas dan tidak dapat dimintai klarifikasi atau tanggung jawab.

Dalam penyebaran berita hoaks, seringkali digunakan judul yang sensasional dan provokatif. Hal ini dilakukan agar berita tersebut menarik perhatian pembaca dan lebih mudah untuk disebarluaskan.

Selain itu, berita hoaks juga sering mencatut nama tokoh berpengaruh atau memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi atau agama.

Penyebaran berita hoaks memiliki dampak yang cukup serius bagi masyarakat. Salah satunya adalah masyarakat tidak memperoleh informasi yang benar.

Baca Juga: KPK Periksa Petinggi PT Taspen Terkait Pengelolaan Dana Investasi Senilai Rp1 Triliun,

Barangkali di antara kita ada yang berasumsi bahwa kebohongan Qabil setelah membunuh Habil pada ayahnya (Nabi Adam AS) adalah hoax tertua yang pernah tercatat. Akan tetapi kisah tersebut hanya berdasarkan pada tafsir dan cerita lisan, tidak ada bukti tertulis atau prasasti yang mengatakan bahwa Qabil berbohong.

Ada sedikit cerita dari jaman Romawi. Bisa dibilang ini adalah penipuan resmi dengan kedok agama.

Dahulu, Kaisar Romawi yang bernama Konstantinus menulis sebuah dokumen. Dokumen tersebut berkaitan dengan sumbangan tanah sehingga kemudian lebih dikenal sebagai "Donasi Konstantinus".

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah