Network
WARTA SAMBAS - Tidak hanya lezat, kuning telur juga kaya akan nutrisi, termasuk protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Namun, kuning telur wajib diwaspadai bagi pemilik kolesterol.
Kuning telur mengandung kolesterol yang tinggi, dengan rata-rata 186 mg per butir kuning telur. Jika memiliki masalah dengan kolesterol tinggi atau berisiko mengembangkan penyakit jantung, konsumsi kuning telur sebaiknya dikurangi.
Baca Juga: Jika Tak Mau Obesitas, Jangan Pernah Konsumsi Lima Makanan Berikut
Konsumsi kolesterol yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang dapat menyumbat arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Berbeda dengan kuning telur, putih telur juga rendah kalori, kandungan lemak, dan kolesterol. Sebagai hasilnya, putih telur sering kali disarankan bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Dalam artikel ini akan mengulas 7 bahaya kuning telur untuk kolesterol yang perlu diperhatikan:
1. Kolesterol Tinggi
Kuning telur mengandung kolesterol yang cukup tinggi, dengan satu kuning telur rata-rata mengandung sekitar 186 mg kolesterol. Bagi orang yang memiliki masalah kolesterol tinggi, mengonsumsi kuning telur secara berlebihan bisa berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
2. Penyakit Jantung
Mengonsumsi kuning telur dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kolesterol yang tinggi dalam kuning telur dapat menyumbat pembuluh darah, menyebabkan penyempitan dan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.
3. Kegemukan
Kuning telur juga mengandung lemak jenuh, yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Berat badan yang berlebih juga berhubungan dengan peningkatan risiko masalah kolesterol dan penyakit jantung.
4. Diabetes
Kuning telur memiliki indeks glikemik yang rendah, namun konsumsi yang berlebihan tetap dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Mengonsumsi kuning telur dalam jumlah besar dapat mempengaruhi kadar gula darah, terutama jika dikonsumsi bersama dengan makanan yang tinggi karbohidrat.
