Pakar Beberkan Akses Media Sosial di Ponsel Berdampak Buruk untuk Kesehatan Mental Generasi Muda

- 20 Juni 2024, 19:54 WIB
Ilustrasi medsos.
Ilustrasi medsos. /Freepik/

WARTA SAMBAS - Kesehatan atau kesejahteraan mental generasi muda secara global mulai menurun sejak 2012. Pakar kesehatan menyoroti hal yang mengemuka adalah penggunaan perangkat ponsel pintar beserta berbagai akses media sosial.

Psikolog dari San Diego State University, Jean Twenge telah mengumpulkan sejumlah besar data yang menunjukkan banyaknya kerugian akibat penggunaan media sosial di ponsel pada anak dan remaja.

Data tersebut mencakup serangkaian ukuran kesejahteraan di antaranya pola tidur, sosialisasi, indikator kesepian/depresi, dan partisipasi dalam aktivitas orang dewasa.

Baca Juga: Arbi Tatap Lagi Kejuaraan Dunia Junior Moto3 di Portugal

Di Amerika Serikat, persentase remaja Amerika yang bersosialisasi dengan teman dua kali atau lebih setiap pekannya cukup stabil selama periode 50 tahun sebelum 2008. Persentase tersebut mulai menurun sejak 2008 hingga 2012, lalu turun sangat tajam sejak 2012.

Sebagai perbandingan, persentase sosialisasi remaja turun dari 80 persen pada 1976 menjadi 55 persen pada 2012. Selain itu, persentase anak usia 13-17 tahun yang tidur kurang dari tujuh jam sekitar 35 persen pada 2003-2013, lalu meningkat menjadi 50 persen pada 2022.

Jumlah remaja perempuan yang mengalami depresi berat tercatat stabil sekitar 12 persen sejak 1970-an hingga 2011, namun meningkat menjadi hampir 30 persen pada 2021. Sementara jumlah remaja AS yang mengakses berbagai aplikasi online kini naik jadi 46 persen.

Baca Juga: Astra Motor Kalbar Dukung Anniversary CBR West Borneo ke 12

Hal itu tidak hanya terjadi di AS, namun konsisten secara universal. Persentase anak usia 15 tahun yang memiliki skor kesepian yang tinggi di Asia, Amerika Latin, Eropa, dan negara-negara berbahasa Inggris meningkat tajam sejak 2012.

Profesor biokimia emeritus di University College Cork di Irlandia, William Reville mengatakan perangkat teknologi sebenarnya punya banyak manfaat. Sayangnya, perangkat canggih kini banyak disalahgunakan oleh pengguna dan lebih banyak menimbulkan kerugian.

Dia pun sepakat pemakaian ponsel pintar dan media sosial yang berlebihan dapat mengakibatkan keruntuhan kesehatan mental remaja di seluruh dunia. Meskipun, media sosial sebenarnya memungkinkan pertukaran ide dan informasi melalui jaringan dan komunitas virtual.

Berbagai konten buatan pengguna mendorong keterlibatan melalui suka, berbagi, komentar, dan diskusi. Saat ini, lebih dari lima miliar orang menggunakan media sosial di seluruh dunia seperti Facebook, WhatsApp, YouTube, Instagram, WeChat, dan TikTok.

"Ponsel pintar memungkinkan kita membawa semua media sosial ini di saku, tersedia 24 jam selama tujuh hari. Diperlukan perjuangan besar-besaran untuk mengendalikan penggunaan media sosial di kalangan generasi muda," ungkap Reville.

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah