WHO Duga Virus Corona Berasal dari Hewan

- 10 Februari 2021, 11:55 WIB
Tim peneliti WHO menemukan petunjuk penting soal virus corona.
Tim peneliti WHO menemukan petunjuk penting soal virus corona. / REUTERS/Thomas Peter /THOMAS PETER

WARTA SAMBAS - Asal-usul virus Corona hingga kini masih menjadi misteri.

Investigasi asal-usul COVID-19 disebut telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, tetapi hasilnya belum kunjung ditemukan.

Seorang ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa, 9 Februari 2021, menyebutkan bahwa virus korona tidak mungkin bocor dari laboratorium China dan kemungkinan besar berpindah ke manusia melalui hewan perantara.

Ahli WHO bernama Peter Ben Embarek membuat penilaian dalam ringkasan penyelidikan timnya terhadap kemungkinan asal-usul virus korona di kota Wuhan, China.

“Penemuan awal kami menunjukkan bahwa introduksi melalui spesies inang perantara adalah jalur yang paling mungkin dan akan membutuhkan lebih banyak studi dan lebih spesifik, penelitian yang ditargetkan,” kata Embarek, seperti dikutip dari Times of Israel, Rabu, 10 Februari 2021.

Baca Juga: Tim Penyelidik Sumber Covid-19 WHO Dipersulit, Dunia Minta China Beri Akses Tanpa Syarat

“Namun, temuan menunjukkan bahwa hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin untuk menjelaskan pengenalan virus ke populasi manusia,” ujarnya.

Embarek mengatakan transmisi melalui perdagangan produk beku juga kemungkinan terjadi.

Liang Wannian selaku kepala kontingen China juga mengatakan penularan virus corona dari hewan kemungkinan besar penyebabnya.

Liang menambahkan tidak ada indikasi penyakit itu beredar di Wuhan sebelum Desember 2019 ketika kasus resmi pertama dicatat.

Misi WHO yang sempat ditunda oleh Beijing dirundung oleh kekhawatiran akan ditutup-tutupi,di mana AS menuntut penyelidikan yang kuat.

China kemudian membalas AS dengan peringatan untuk tidak 'mempolitisasi' penyelidikan.

Baca Juga: Ini Kota Tersehat di Dunia versi WHO

Tim WHO yang terdiri dari para ahli dari 10 negara, telah mengunjungi rumah sakit, institut penelitian, pasar tradisional yang terkait dengan wabah dan situs lainnya di China.

Selama kunjungan yang diawasi secara ketat termasuk kunjungan ke pameran propaganda untuk merayakan pemulihan China, para wartawan sebagian besar tidak dijangkau oleh para ahli.

Kunjungan tim WHO membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi setelah China hanya menyetujuinya di tengah tekanan internasional besar-besaran pada pertemuan Majelis Kesehatan Dunia Mei 2020 lalu.***

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah