Pengakuan Rektor Universitas PGRI Argopuro Jember Professor RS: Saya Spontan Ingin Mencium Dia

- 19 Juni 2021, 19:23 WIB
Pengakuan Rektor Universitas PGRI Argopuro Jember Professor RS: Saya Spontan Ingin Mencium Dia
Pengakuan Rektor Universitas PGRI Argopuro Jember Professor RS: Saya Spontan Ingin Mencium Dia /Google Map/

WARTA SAMBAS – Rektor Universitas PGRI Argopuro Jember, Jawa Timur, Profesor RS mengakui perbuatannya yang melecehkan dosen perempuan berinisial HI. Selain menerima Surat Peringatan (SP) 1 dari Yayasan PGRI Jember, ia juga memutuskan untuk menanggalkan jabatannya.

Namun Profesor RS membantah kalau pelecehan terhadap dosen HI itu dilakukannya sejak dalam perjalanan dari Kabupaten Jember ke Pasuruan. "Sebenarnya kasusnya tidak seperti itu, namun karena dipolitisir jadi meluas," katanya, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Sabtu 19 Juni 2021.

Kejadian saat dalam perjalanan dari Kabupaten Jember ke Pasuruan itu, jelas Profesor RS, sebenarnya hanya kesalahpahaman. "Saat itu kaki saya capek dan butuh untuk meluruskan kaki. Sehingga tanpa sengaja, kaki saya menyenggol tangannya, karena yang bersangkutan duduk di depan, di samping sopir. Saya duduk bersama dosen laki-laki lainnya, sehingga tidak mungkin saya melakukan itu," katanya.

Baca Juga: Pelecehan di KRL Commuter Line, Ini Saran PT KAI Commuter...

Sementara terkait kejadian di hotel dalam acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Profesor RS mengakui perbuatannya terhadap dosen HI. Hal itu memang salah dan keliru, makanya langsung meminta maaf.

"Saya mengetuk kamar Mbak HI untuk mengajak makan, karena waktunya makan dan saat pintu kamar dibuka, tiba-tiba saya spontan ingin mencium dia, namun yang bersangkutan mengelak, sehingga saat itu juga saya meminta maaf dan keluar," cerita Profesor RS.

Terkait di hotel itu, kata Profesor RS, tidak ada paksaan dan kejadian yang lebih dari itu. Sehingga terasa tidak adil bila ia diberhentikan dari jabatannya sebagai Rektor Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Kabupaten Jember hanya karena itu.

"Saya sudah menerima Surat Peringatan (SP) 1 atas perbuatan yang saya lakukan dan sebenarnya masalah itu sudah selesai. Namun saya tidak tahu, ada pihak-pihak yang menginginkan jabatan Rektor dan meminta saya mundur. Akhirnya saya mengundurkan diri," jelas Profesor RS.

Terkait pengunduran diri Profesor RS itu dibenarkan Kepala Biro III Humas, Perencanaan dan Kerjasama Unipar Jember, Ahmad Zaki Emyus. "Yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dari jabatannya berdasarkan keputusan pada 17 Juni 2021," katanya.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah