Sudah 27 Lansia Meninggal Karena Covid-19 Usai Pesta di Panti Jompo

- 2 Januari 2021, 13:46 WIB
Ilustrasi virus corona: Update kasus Covid-19 di Kota Bandung hari ini Sabtu 2 Januari 2021.
Ilustrasi virus corona: Update kasus Covid-19 di Kota Bandung hari ini Sabtu 2 Januari 2021. /PIXABAY/Gerd Altmann

WARTA SAMBAS - Kendati pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sedang melanda, tidak menghentikan langka Rumah Hemelrijck di Kota Mol, utara Belgia, untuk mendatangkan sejumlah orang demi menghibur penghuni Panti Jompo.

Dari sejumlah orang yang dihadirkannya untuk menghibur para Lanjut Usia (Lansia) itu, seorang di antaranya diminta menjadi Sinterklas, ternyata tamu tersebut diketahui terpapar Covid-19.

Gara-gara itu, seorang Lansia meninggal terpapar Covid-19. Ini merupakan Lansia ke-27 yang meninggal akibat Panti Jompo menggelar pesta.

Baca Juga: Ini Jadwal Suntik Vaksin Covid-19, Menkes Harap Vaksinnya Cepat Datang

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Judul: Panti Jompo Gelar Pesta Ditengah Pandemi, 27 Lansia Meninggal Terpapar Covid-19”, Sabtu 2 Januari 2021, warga kota dan beberapa keluarga dari korban meninggal mengeluh bahwa Panti Jompo seharusnya tidak pernah menyelenggarakan pesta ketika langkah-langkah pembatasan diberlakukan di seluruh negeri untuk mengatasi pandemi.

Pemerintah Kota Mol mengatakan bahwa acara tersebut tidak dikoordinasikandengan pihak terkait. Akibatnya, ditemukan korban meninggal ke-27 akibat pesta tersebut.

Di panti jompo Hemelrijck, tidak ada yang bisa dimintai keterangan guna mendapatkan konfirmasi terkait insiden tersebut.

Baca Juga: Pulang dari Merauke, Komisioner KPU-RI Viryan Aziz Positif Covid-19

Menurut laporan terakhir, panti jompo Hemelrijck terdapat 88 kasus infeksi Covid-19 oleh penghuni dan 42 staf.

Lily Lenaerts merupakan saudara perempuannya Angele (85) adalah orang pertama yang meninggal setelah wabah Corona. Ia merasa kesal dan kecewa dengan cara panti jompo dalam memperlakukan anggota keluarga.

“Saya masih belum menerima kartu belasungkawa (dari panti jompo) dan saya telah berkunjung selama empat tahun,” katanya.

Dilansir dari ABC News, St. Nicholas adalah hari tradisional pada tanggal 6 Desember untuk memberikan hadiah dan jauh lebih penting bagi anak-anak di Belgia oleh Santa Claus pada 25 Desember yang pada dasarnya adalah acara pertemuan keluarga.

Baca Juga: Pulang dari Jakarta, Aa’ Gym Positif Covid-19Baca Juga: Pulang dari Jakarta, Aa’ Gym Positif Covid-19

Awalnya, salah satu aktor dari kelompok St. Nick dianggap sebagai sumber infeksi, tetapi penelitian selanjutnya tidak dapat sepenuhnya menyimpulkan.

Ahli virologi terkemuka Belgia, Marc Van Ranst, mengatakan tidak dapat dikatakan dengan kepastian 100 persen bahwa ia yang membawanya ke panti jompo.

Ia menambahkan "Pria itu adalah sukarelawan di panti jompo dan secara teoritis dapat terinfeksi oleh penduduk atau anggota staf," jelasnya.

Seperti diketahui Belgia adalah negara dengan jumlah penduduk 11,5 juta yang telah terkena pandemi parah dengan 19.528 kematian akibat virus Corona. Banyak dari mereka berasal dari panti jompo.***(Mutia Yuantisya/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x