Dokter Rehabilitasi Medik Sebut Covid-19 Bisa Picu Gangguan Fungsi Tubuh

- 8 Januari 2021, 17:22 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Piro4D/Pixabay/WARTA PONTIANAK

WARTA SAMBAS RAYA - Spesialis Rehabilitasi Medik Semen Padang Hospital (SPH) Padang dr Adek, Sp. KFR mengemukakan individu yang terpapar Covid-19 rentan mengalami gangguan fungsi tubuh.

"Berdasarkan pengalaman pasien yang menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU) selama berhari-hari atau bahkan berpekan-pekan bisa berisiko mengalami berbagai gangguan fungsi," kata dia di Padang, Jumat 8 Januari 2021, dilansir dari Antara.

Secara medis hal itu disebut Deconditioning Syndrome yaitu sekumpulan gejala yang menurunkan kapasitas fungsional akibat imobilisasi/lama berbaring di tempat tidur.

Baca Juga: 8 Hewan Penyebar Virus Mematikan, Nomor 4 Kesayangan Manusia

Adek mengungkap gejala yang ditemukan antara lain gangguan dalam bersihan jalan nafas, penurunan masa atau ukuran otot, osteoporosis, kemampuan pompa jantung yang menurun, luka pada bagian kulit yang mengalami penekanan dan lainnya.

Ia menyarankan untuk menghindari terjadinya gangguan fungsi tubuh tersebut, dibutuhkan program rehabilitasi medik.

"Peran rehabilitasi medik mencegah komplikasi akibat berbaring lama serta meningkatkan kapasitas fungsional atau kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sesuai dengan potensi yang masih dimiliki pasien," kata dia.

Baca Juga: Ini Tips Menjaga Ksehatan Ginjal dari Dokter

Dokter Adek menyampaikan untuk kasus pasien yang mendapat perawatan di ICU dan harus menggunakan ventilator, program rehabilitasi dapat berupa posisioning.

Posisioning bertujuan memperbaiki oksigenasi ke jaringan. Selain itu posisioning juga bertujuan mencegah terjadinya luka pada kulit yang mengalami penekanan saat berbaring lama.

Untuk membantu bersihan jalan nafas juga dibutuhkan chest physical therapy atau terapi fisik dada.

Disamping itu latihan lingkup gerak sendi aktif/ pasif juga perlu guna mencegah kekakuan sendi, dan mencegah penurunan masa otot, ujarnya.

"Mobilisasi dan latihan aktif lainnya juga bisa dilakukan jika kondisi hemodinamik pasien sudah stabil. Hal itu tentunya dapat membantu pasien agar tetap bugar dan menghindari timbulnya penyakit lainnya," katanya lagi.

Baca Juga: 3 Efek Samping Vaksin Covid-19 Menurut BPOM

Di sisi lain, pasien yang stabil dengan gejala yang ringan, program rehabilitasi yakni dengan memberikan edukasi pada pasien untuk latihan mandiri dan aktif, seperti melakukan latihan pernafasan, latihan pengembangan rongga dada, latihan batuk efektif, latihan endurance/ ketahanan otot dan kardiorespirasi.

Seluruh latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional pasien, sehingga pasien kembali dapat berfungsi seperti kondisinya sebelum sakit dan kembali berpartisipasi dalam kehidupan di keluarga dan masyarakat, katanya.

Rehabilitasi medik merupakan salah satu cabang spesialisasi kedokteran yang berorientasi pada gangguan fungsi. Program rehabilitasi bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi yang ada pada pasien, berdasarkan potensi yang dimiliki, guna meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kasus yang ditangani pada bidang rehabilitasi meliputi gangguan tumbuh kembang anak, gangguan fungsi akibat masalah muskuloskeletal (otot dan rangka tubuh), gangguan fungsi akibat masalah sistem saraf baik saraf pusat atau saraf tepi, gangguan fungsi pernafasan, gangguan fungsi pada usia lanjut( geriatri), dan lainnya.***

Nb: Untuk mengetahui berita seputar kilas balik atau kaleidoskop 2020 dan peruntungan di tahun 2021 (shio kerbau), dapatkan informasinya di Warta Sambas Raya yang akan selalu menjadi referensi informasi terkini bagi Anda.

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah