Ajak Wisatawan Pindah ke Bali, Warga Amerika Dihujat Netizen

- 18 Januari 2021, 19:12 WIB
Ilustrasi. Bali.
Ilustrasi. Bali. / /Pixabay / sasint/

WARTA SAMBAS RAYA - Kristen Gray warga Amerika mendorong wisatawan asing ramai-ramai pindah ke Bali di masa pandemi Covid-19. Ajakan tersebut sontak dihujat warganet Twiiter.

Dilansir dari laman Antara, Senin 18 Januari 2021, dalam utas unggahan Twitternya, Kristen Gray dengan akun @kristentootie yang kini sudah dihapus menceritakan kemudahan hidup dia di Bali selama pandemi.

Setelah menghabiskan sebagian besar waktunya di tahun 2019 tenggelam dalam pekerjaan, dia dan pacarnya memutuskan untuk mencoba Bali selama enam bulan, di mana dia menjadi seorang desainer grafis wiraswasta dan berhasil tinggal di "rumah pohon" hanya dengan 400 dolar AS (sekira Rp5,6 jutaan), dibandingkan dengan biaya apartemen studio seharga 1.300 dolar AS (sekira Rp18 jutaan) di LA mereka sebelumnya.

Baca Juga: RAMALAN Zodiak 19 Januari 2021: Taurus Memainkan Peran Sentral dalam Tim

Mereka tinggal di Bali sudah setahun, dan dia mengatakan bahwa mereka menjalani "gaya hidup yang lebih baik" dan bahwa Bali adalah "obat yang sempurna" untuk kesehatan fisik dan emosionalnya.

Ia menyebutkan banyak keuntungan hidup di Bali: keamanan, biaya hidup rendah, gaya hidup mewah, ramah queer, dan selanjutnya membagikan pengalaman positifnya sebagai perempuan kulit hitam dengan komunitas kulit hitam di sana.

Sebagai rujukan, ia menautkan ke ebook bertajuk "Our Bali Life is Yours" yang membantu orang lain mencapai mimpi yang sama.

Warganet pengguna Twitter Indonesia yang membaca utas tersebut langsung bereaksi, dengan ribuan balasan dan tweet, banyak di antaranya menyoroti dampak yang ditimbulkan oleh para migran Amerika yang relatif kaya terhadap komunitas dan gentrifikasi lokal.

Beberapa orang mengatakan poin-poin yang dijabarkan dalam Utas tersebut adalah sentimen antiimigrasi di AS.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x