Hari Valentine: Antara Dewa Lupercus, Pernikahan Dewa Zeus-Hera, Santo Valentino dan Kaum Milenial

- 13 Februari 2021, 20:01 WIB
Hari Valentine: Antara Dewa Lupercus, Pernikahan Dewa Zeus-Hera, Santo Valentine dan Kaum Milenial
Hari Valentine: Antara Dewa Lupercus, Pernikahan Dewa Zeus-Hera, Santo Valentine dan Kaum Milenial /????Merry Christmas ???? /Pixabay

WARTA SAMBAS – Hari Valentine yang dirayakan sebagai Hari Kasih Sayang setiap 14 Februari memiliki sejarah panjang dengan beragam versi yang simpangsiur. Milibatkan sosok Dewa Lupercus, Dewa Zeus, Dewi Hera, dan Santo Valentine. Kemudian dilestarikan kaum milenial.

Menurut Kalender Athena Kuno, pada pertengahan Januari dan pertengahan Februari merupakan bulan Gamelion yang dikhususkan untuk persembahan kepada pernikahan suci antara Dewa Zeus dengan Dewi Hera.

Pada masa itu, para wanita sangat berantusias untuk disentuh, karena mereka percaya bahwa ketika disentuh, akan mendapatkan kesuburan dan bisa dikaruniai anak dengan mudah.

Baca Juga: 5 Hal Tentang Hari Valentine yang Bikin Kaget, Nomor 3 Bikin Populasi Manusia Meroket

Berkaitan dengan kesuburan ini muncul lagi kisah bahwa Hari Kasih Sayang ini merupakan bentuk penghormatan kepada Lupercus, Dewa Kesuburan yang dilambangkan dengan patung manusia setengah telanjang dan mengenakan pakaian berbahan kulit kambing.

Pada Abad ke-4 Sebelum Masehi (SM) sudah diadakan perayaan Hari Kasih Sayang ini. Awalnya digelar setiap 15 Februari. Namun seiringnya berjalannya waktu dilaksanakan pada 14 Februari.

Sebagaimana diberitakan IsuBogor.com dalam artikel berjudul “Sejarah Lengkap Perayaan Hari Valentine 14 Februari, Sejak Dulu Sudah Identik dengan Coklat dan bunga”, tepat pada 14 Februari itu di tahun 270 Masehi, terjadi peristiwa hukuman mati terhadap Santo Valentino.

Orang-orang pun memperingati kematiannya, karena menganggap ia sebagai pahlawan yang mati karena mempertahankan keyakinan tentang kasih sayang.

Alhasil, perayaan yang semula tentang perkawinan dan kesuburan, berubah menjadi Hari Valentine. Namun pada 1969 sejarahnya dihapus dari Kalender Gereja.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Isu Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah