BKKBN: Gagal Asuh Bisa Sebabkan Gangguan Mental Anak

- 31 Januari 2024, 14:26 WIB
Ilustrasi gangguan mental
Ilustrasi gangguan mental /Pexels/pixabay

WARTA SAMBAS - Salah asuh orang tua kepada balita dapat memicu gangguan mental emosional pada remaja di Indonesia.

“Mental emosional itu sangat erat hubungannya dengan parenting (pengasuhan). Jadi kegagalan pada pengasuhan pada balita maupun dalam kandungan itu membuat stres tinggi,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.

Baca Juga: Ini Sederet Khasiat Daun Kelor untuk Kesehatan

Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, kata Hasto, remaja di Indonesia yang mengalami gangguan mental emosional mencapai 9,8 persen. Akibatnya, lanjutnya, remaja yang tumbuh menjadi pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) mencapai 5,1 persen.

“Penghuni rutan itu 60 persen lebih karena zat adiktif. Itu semua karena gangguan mental, gangguan jiwa,” ujarnya.

Menurutnya, ketidakpuasan anak terkait pengasuahan orang tua akan menjadi pecandu narkoba saat anak itu tumbuh dewasa. Oleh karena itu, sangat diperlukan upaya penguatan pembinaan kegiatan ketahanan non-fisik pada keluarga.

Baca Juga: Tak Hanya Mencegah Plak Gigi, Ini Manfaat Lain Daun Sirih Merah

“Jangan lupa anak yang kurang puas pada saat fase oral masa balita atau baduta (bawah dua tahun) atau bayi, saat dia dewasa jadi orang yang memenuhi fase oral dengan adiktif. Ini penting sekali untuk disadari bersama bahwa pembangunan manusia saat ini berfokus pada kualitas memasuki bonus demografi menyambut Indonesia emas 2045,” kata Hasto.***

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x