Vaksinasi Nasional Covid-19, Legislator Papua: Jangan Percaya Hoaks

17 Januari 2021, 12:50 WIB
Stafsus Presiden Billy Mambrasar (kanan), Wakil Ketua DPRD Kepulauan Yapen Papua Fridolin Warkawani (kiri) dan Anggota DPRD Kabupaten Melawi Kalimantan Barat Oktavianus Ekkeng (tengah) mengkampanyekan Vaksinasi Covid-19.   /dok/WartaSambasRaya.com

 

WARTA SAMBAS – Vaksinasi Nasional Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah dimulai Rabu, 13 Januari 2021 lalu. Ditandai dengan penyuntikan Vaksin Sinovac asal China ke lengan kiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Sekarang waktunya kita untuk mengikuti langkah beliau (Presiden Jokowi-red). Jangan percaya hoaks dan tetap berpikir positif untuk mendukung program ini,” kata Fridolin Warkawani, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, seperti rilis yang diterima WartaSambasRaya.com, Minggu 17 Januari 2021.

Fridolin Warkawani mengungkapkan hal tersebut ketika mengkampanyekan Vaksinasi Covid-19, bersama Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Billy Mambrasar dan Anggota DPRD dari berbagai wilayah terluar Indonesia.

Baca Juga: Pemkab Bengkayang Belum Tahu Jumlah Vaksin Covid-19 yang akan Diterimnya

Selain Fridolin Warkawani, turut pula Anggota DPRD Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, Oktavianus Ekkeng. “Saya mendukung dan mengajak semua masyarakat untuk mendukung Program Vaksinasi Covid 19 ini,” katanya.

Dalam video kampanye Vaksinasi Covid-19 berdurasi 2 menit itu, perwakilan masyarakat dari beberapa kabupaten di Indonesia mengapresiasi inisiatif Presiden Jokowi untuk menjadi orang pertama yang divaksin.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi diharuskan menunggu selama 30 menit usai lengan kirinya disuntik Vaksin Sinovac asal China, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 13 Januari 2021 pagi.

Baca Juga: Cara Atasi Efek Samping Vaksin Covid-19, di-Save ya…

Selama menunggu 30 menit itu, sederet menteri juga mengikuti jejak Presiden Jokowi, disuntik Vaksin Sinovac. Termasuk Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang menerbitkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) Vaksin Sinovac asal China.

Tidak ketinggalan pula Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai pihak yang mengeluarkan Fatwa Suci lagi Halal atas Vaksin Sinovac asal China.

Selain itu beberapa perwakilan masyarakat termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tokoh-tokoh agama dan lainnya juga disuntik vaksin, seperti halnya Presiden Jokowi.

vakBaca Juga: 23 Lansia di Norwegia Tewas Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Pfzier

Momen ini disiarkan langsung kepada rakyat Indonesia, live streaming melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Setelah 30 menit menunggu, Presiden Jokowi berjalan meninggalkan lokasi penyuntikan vaksin Covid-19 di Istana Negara tersebut, nampak baik-baik saja.

“Terima kasih kepada dokter Abdul Muthalib yang menyuntikkan vaksinnya kepada saya,” kata Presiden Jokowi ketika menutup sambutannya usai divaksin.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi berharap seluruh masyarakat mau divaksin. "Suntik vaksinasi itu seperti apa sih? Kalau ibu-ibu antar bayinya imunisasi ya seperti itu, sama seperti itu, jangan dibayangkan yang enggak-enggak," katanya.

Baca Juga: 3 Manfaat Vaksin Covid-19, Yuk Disimak Biar Nggak Gagal Paham

Harus ada sekitar 70 persen penduduk Indonesia, lanjut Presiden Jokowi, yang mendapat vaksin covid-19 untuk mencapai kekebalan komunal (herd immunity).

"Sehigga kita harapkan jangan ada yang tidak mau divaksin, semua 70 persen penduduk itu mau divaksin," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan, akan ada 182 juta penduduk Indonesia yang akan disuntik vaksin sebanyak 2 vial. "Total yang disuntik itu 182 juta, disuntiknya 2 kali berarti 364 juta dosis vaksin harus kita suntikan. Bayangkan selesainya kapan? Kita berharap tidak lebih lebih dari 1 tahun, mundur sedikit tidak apa apa, saya sudah minta ke menteri tidak lebih dari setahun, agar kita bisa kembali normal," ungkapnya.

Baca Juga: Begini Cara Cek Nama Penerima Vaksin Covid-19 di Laman Pedulilindungi.id

Terkait Vaksinasi Covid-19 inilah, Stafsus Presiden, Billy Mambrasar berkeliling ke berbagai Provinsi terluar di Indonesia, termasuk kabupaten dan Provinsi asal kelahirannya di Tanah Papua, untuk menjelaskan tentang vaksinasi.

Sebagai informasi, pemerintah sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta vial vaksin Covid-19 dari berbagai produsen, yakni:

  1. Perusahaan farmasi China Sinovac 125,5 juta vial
  2. Pabrikan vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax 50 juta vial
  3. Kerja sama multilateral WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (Covax-GAVI) 50 juta vial
  4. Pabrikan Inggris AstraZeneca 50 juta vial, dan
  5. Perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech 50 juta vial.***
Editor: Mordiadi

Tags

Terkini

Terpopuler