Jangan Lewat Calo, Pastikan Santunan Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diberikan Langsung ke Ahli Waris

24 Januari 2021, 12:32 WIB
Proses pemakaman 5 anggota keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air /Yapi Ramadhan/Warta Pontianak/

WARTA SAMBAS – Pihak maskapai yang akan memberikan santunan kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, diharapkan langsung berurusan dengan ahli waris, jangan melalui calo.

“Guna mencegah pihak lain yang memanfaatkan atau mencari keuntungan di atas penderitaan oranglain,” kata Sutarmidji, Gubernur Kalbar, dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Minggu 24 Januari 2021.

Sutarmidji menyampaikan hal tersebut ketika mengetahui, dari 6 jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air 182 yang tiba di Bandar Udara (Bandara) Internasional Supadio Pontianak pagi ini, 5 jenazah di antaranya merupakan satu keluarga.

Satu keluarga asal Kota Pontianak yang menjadi korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 tersebut terdiri atas Toni Ismail, Athar, Rizki Riawan, Ratih Windania, dan paling kecil Yumna Fanisyatuhzahra.

Baca Juga: Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diterbangkan ke Pontianak dengan SJ 186

Jenazah satu keluarga asal Kota Pontianak tersebut langsung diantar ke rumah duka dan disalatkan di Masjid Al-Hikmah Jalan dr Wahidin, Kota Pontianak. Selanjutnya dikebumikan di Pemakaman Umum Babussalam.

Sementara satu jenazah lainnya yang juga dipulangkan ke kampung halamannya hari ini, Muhammad Nur Kholifatil Amin, warga Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Keenam jenazah yang berhasil diidentifikasi dan dipulang ke Kota Pontianak ini merupakan di antara sekian banyak korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air Nomor Register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca Juga: 2 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Dimakamkan di Kubu Raya dan Landak Hari Ini

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler