WARTA SAMBAS RAYA - Otoritas Brazil masih mempertimbangkan persetujuannya untuk penggunaan darurat vaksin virus corona Sputnik V Rusia, mengingat sedang mencari data lebih lanjut.
Dokumen yang mendukung aplikasi pembuat obat Uniao Quimica untuk penggunaan darurat vaksin telah dikembalikan ke perusahaan karena tidak memenuhi kriteria minimum, kata pengawas tersebut pada Sabtu (16/1).
Dilansir dari laman Antara, Minggu 17 Januari 2021, dalam sebuah pernyataan di laman Kementerian Kesehatan, regulator Anvisa mengatakan permintaan tersebut gagal memberikan jaminan yang memadai pada uji klinis Fase III dan masalah terkait dengan pembuatan vaksin.
Baca Juga: Singkirkan Tuan Rumah, Greysia/Apriyani Juara Thailand Open 2021
Uniao Quimica sedang mencari persetujuan untuk penggunaan 10 juta dosis Sputnik V di Brazil pada kuartal pertama tahun ini.
Dana kekayaan kedaulatan RDIF Rusia, yang mempromosikan Sputnik secara global, pada Minggu mengatakan bahwa Anvisa telah meminta informasi tambahan yang akan segera diberikan.
Dalam pernyataannya, permintaan dari regulator tersebut merupakan prosedur standar dan tidak berarti tawaran pendaftaran telah ditolak. Ia juga mengatakan bahwa undang-undang yang akan melalui Senat Brazil, jika disetujui, akan memungkinkan penggunaan vaksin yang disetujui oleh negara lain.
Moskow telah menyetujui Sputnik untuk penggunaan domestik Rusia, meskipun uji klinis di sana belum selesai.