333 Ulama Meninggal Selama Pandemi Covid-19, Paling Banyak di 2 Provinsi di Indonesia

- 26 Januari 2021, 21:21 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /Pixabay /Miroslava Chrienova

WARTA SAMBAS - Selama pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Nahdlatul Ulama (NU) mencatat 333 ulama yang meninggal di Indonesia. Paling banyak di Jawa Timur (Jatim) dan Jawah Tengah (Jateng).

"Februari 2020 sam Januari 2021 minggu ketiga, ada 333 ulama yang meninggal," ungkap Abdul Ghaffar Rozin, Ketua Umum PP Rabithah Ma'ahid Islamiyah NU, seperti diberitakan CerdikIndonesia.com dalam artikel berjudul "KABAR DUKA! Selama Pandemi COVID-19, Sebanyak 333 ULAMA Meninggal Dalam Kurun Waktu Februari 2020-Januari 2021", Selasa 26 Januari 2021.

Kendati periode wkatu tersebut berada pada masa pandemi, Rozin tidak menyimpulkan apakah semua ulama itu meninggal karena positif Covid-19 atau tidak. "Saya tidak berani mengklaim demikian," katanya.

Baca Juga: 42 Santri Garut Positif Covid-19 Usai Liburan

Jumlah ulama yang meninggal periode Februari 2020 hingga Januari 2021 itu, lanjut Rozin, jauh lebih banyak dibandingkan periode Februari sampai Desember 2019 yang tercatat 50 ulama meninggal.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia, yakni ibu dan putrinya asal Depok, Jawab Barat yang tertular dari warga negara Jepang.

Baca Juga: Pak Guru Ini Gagap Berat Setelah Pulih dari Covid-19

"Ternyata orang (WN Jepang, red) yang terkena virus Corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya, 31 tahun," kata Jokowi di Istana Negara pada 2 Maret 2020 silam.

Kini, pasien positif Covid-19 mencapai 1 juta orang. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, saat ini merupakan momen untuk berduka. "Hari ini Pak Presiden memanggil rapat terbatas beberapa menteri," ucapnya.***(Safutra Rantona/CerdikIndonesia.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Cerdik Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah