WADUH!!! 1,3 Juta Anak di NTT Belum Bisa Bahasa Indonesia, Ini Bahasa yang Digunakan

- 24 Februari 2021, 18:54 WIB
Ilustrasi anak
Ilustrasi anak /Pixabay/jufridewotubun

WARTA SAMBAS - Bahasa daerah memang patut dijaga dan dilestarikan, namun mesti juga harus mengetahui Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa. 

Dari banyaknya provinsi di Indonesia, masih ada yang belum bisa menggunakan bahasa indonesia yakni anak di Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan keterangan pemprov NTT. Diketahui mereka diketahui belum bisa menggunakan bahasa Indonesia dikarenakan setiap harinya mereka selalu menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi.

Baca Juga: Sajikan Kualitas Pemberitaan Terbaik, Pikiran Rakyat Raih Gold Winner IPMA 2021 

Hal tersebut dikatakan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT, Benyamin Lola pada Rabu, 24 Februari 2021.

"Mereka menggunakan bahasa ibu dalam komunikasi setiap hari sehingga saat masuk sekolah dasar belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik," katanya, dikutip dari Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel Selalu Gunakan Bahasa Daerah, 1,3 Juta Anak di NTT Belum Bisa Berbahasa Indonesia, bersumber dari Antara.

Ia mengatakan, Provinsi NTT memiliki 73 bahasa daerah yang dijadikan sebagai bahasa ibu oleh 1,3 juta anak di NTT.

Dia menambahkan dengan kosa kata yang terbatas bahkan sangat asing sama sekali terhadap bahasa Indonesia menyulitkan para siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia di sekolah.

Baca Juga: Soroti Jokowi Bagikan Sovenir Sebabkan Kerumunan, Mardani Ali : Sudah Dipersiapkan di Mobil, Bukan Spontanitas

Sementara dalam sistem pendidikan nasional bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam kegiatan belajar di sekolah.

Banyaknya siswa menggunakan bahasa ibu dalam komunikasi sehingga berdampak pada capaian hasil belajar siswa.

"Anak datang ke sekolah tetapi belum tentu berhasil belajar karena terkendala bahasa yang digunakan di sekolah," kata Benyamin Lola.

Menurut mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT itu pendekatan penggunaan bahasa ibu di kelas khususnya pada jenjang pendidikan dasar perlu diikuti persiapan guru dalam mengaplikasi pendekatan personal dengan siswa secara baik.

Baca Juga: Sajikan Kualitas Pemberitaan Terbaik, Pikiran Rakyat Raih Gold Winner IPMA 2021 

Apalagi kata dia, guru selama mengikuti pendidikan keguruan tidak disiapkan keterampilan untuk mengajar anak dengan menggunakan bahasa ibu.

"Pemerintah NTT terus berupaya mendorong anak-anak masuk sekolah dengan membangun kerjasama dengan Inovasi,” katanya.

“Kantor Bahasa NTT untuk mengatasi persoalan pendidikan anak-anak NTT yang menggunakan bahasa ibu dan belum mampu berbahasa Indonesia sebagai bahasa ajar di kelas," kata Benyamin Lola.

Baca Juga: PKB Minta Pilkada Serentak Tetap Digelar Tahun 2024

Sementara itu Direktur Program Inovasi, Mark Heyward mengatakan penggunakan bahasa ibu bagi siswa kelas awal sangatlah penting untuk membantu siswa dalam proses belajar pengajar di sekolah.

"Kita harus bisa memastikan para guru-guru untuk bisa mengajar anak-anak dengan menggunakan bahasa ibu, karena sudah banyak bukti kualitas pendidikan anak-anak menjadi lebih baik," katanya.

Ia juga berharap ketersediaan buku-buku dengan menggunakan bahasa ibu juga perlu tersedia di sekolah-sekolah di NTT untuk siswa pada kelas awal di sekolah.

Baca Juga: Golkar Bantah Hasil Survei Litbang Kompas

Hal tersebut dilakukan guna menunjang proses belajar mengajar terhadap anak yang mengalami kendala bahasa dalam belajar.***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah