Network
WARTA SAMBAS - Masjid Jami' Nurul Hidayah yang berada di sentral pemerintahan desa Teluk Empening, kecamatan Terentang, Kubu Raya, kini tengah direvitalisasi (dibangun ulang) agar menjadi lebih nyaman dan luas untuk digunakan masyarakat setempat beribadah.
Panitia pembangunan masjid hingga kini terus mencari donatur untuk menutupi banyak kekurangan material konstruksi, dan dana untuk biaya jasa pertukangan, sembari masyarakat juga rutin bergotong-royong membantu pekerjaan pertukangan.
Baca Juga: Gus Miftah Punya Akun Bigo Live, Netizen: Bukannya ke Musala Malah Bigo
Ardian Marandri selaku Sekretaris Panitia Pembangunan mengungkapkan, total anggaran pembangunan dana yang diperlukan dalam proposal mencapai Rp. 947.190.000, sedangkan salod kas yang ada saat ini per 6 April 2021 masih sekitar Rp. 7.000.000, yang itu akan terus digunakan untuk melanjutkan biaya pembangunan masjid.
"Total anggaran tersebut kita harapkan dapat terpenuhi melalui, kas masjid, swadaya gotong royong masyarakat, bantuan APBD Kabupaten/Provinsi dan APBN, serta bantuan pihak ketiga yang sifatnya tidak mengikat," kata Ardian kepada Warta Sambas, Selasa 6 April 2021.
Bantuan pihak ketiga yang dimaksud adalah donatur. Menurut Ardian para donatur yang ingin beramal jariyah, dengan menginfakkan uang atau dalam bentuk material seperti pasir, semen, batu, besi, keramik lantai, dan lain sebagainya masih sangat diharapkan.
"Untuk menyelesaikan pembangunan masjid kami yang baru, yang berukuran 14x14 meter panjang dan lebar, dengan ketinggian 6 meter," terang Ardian.
Bantuan donasi berupa uang atau material dikatakan Ardian dapat diantarkan langsung ke panitia di lokasi pembangunan masjid. Atau bisa juga dijemput oleh panitia dengan menghubungi ketua pantia Arpandi di nomor Telp/Wa 085822200030, Ardian 085245477704, atau bendahara pembangunan Mulyadan 085750047966.
"Khusus yang ingin berdonasi dengan uang melalui transfer bank, panitia juga menyediakan nomor rekening Bank Kalbar 1152697755 atas nama Masjid Nurul Hidayah," jelasnya.
Bangunan masjid Nurul Hidayah yang ada saat ini, yang juga menjadi sentral kepengurusan fardu kifayah bagi masyarkat, dinilai tak lagi sepadan dan nyaman digunakan jamaah. Karena beberapa bagian vital bangunan seperti dinding, lantai dan atap sudah rapuh.
