"Apa guna imunitas dan kekebalan hukum? (pada Anggota DPR RI-red)," sesal Fahri.
Partai yang tidak diundang ke Istana Negara kemarin, menurut Fahri, hanya sibuk membangun branding 'berada di luar istana dan kabinet'.
Tetapi tidak memahami bagaimana membangun pandangan alternatif dengan menggunakan kekebalan legislatif atau DPR RI. Mereka sama saja sebenarnya.
"Peran pengawasan dan oposisi tidak bisa diserahkan kepada masyarakat sipil ataupun partai baru," tegas Fahri.
Pada dasarnya, menurut Fahri, rakyat tidak bebas mengkritik atau melakukan pengawasan dan itu terbukti sekarang.
"Tetapi suara rakyat di DPR RI sangat berarti dan dahsyat. Inilah yang harusnya kita fungsikan. Jangan malah sibuk pencitraan," kata Fahri.
Ia pun mengajak partai yang mengaku sebagai oposisi untuk mengaktifkan semua Anggota DPR RI masing-masing.
"Suruh mereka menggonggong lebih keras. Hingga suara rakyat yang tak terdengar menjadi nyaring terdengar," kata Fahri.
"Jewerlah eksekutif di seluruh lini dan jangan bersekongkol dengan mereka. Diam kalian adalah sekongkol," sambung Fahri.
Menurut Fahri, rakyat tidak bisa disalahkan karena tidak berfungsinya sistem pengawasan dan oposisi.