Anak Sering Berkata Kasar, Langkah Ini yang Mesti Anda Lakukan

- 13 Februari 2021, 20:26 WIB
Ilustrasi anak yang sedang marah.
Ilustrasi anak yang sedang marah. /Pexels/Mohamed Abdelgaffar

WARTA PONTIANAK - Di tengah siang hari yang tenang, ketika sedang bermain dengan balita Anda, tiba-tiba anak berkata, “Iih, Mama enggak bisa pakai mainan aku, Mama bego!” Apa yang kira-kira ada di dalam pikiran Anda? Apakah Anda akan seketika emosi dan berbalik mengomeli anak? Hati-hati dengan respons Anda. Kesalahan dalam bereaksi justru dapat membuat anak meneruskan kebiasaan buruknya. Beberapa hal dapat dilakukan orang tua agar kebiasaan anak sering berkata kasar berhenti.

Orang tua pasti akan sangat terkejut ketika anak balitanya tiba-tiba bisa menyebutkan kata-kata yang tidak pantas. Banyak pertanyaan berkecamuk dalam kepala orang tua, mungkin sembari kesal dan marah karena anak berbahasa tidak pantas. Memahami hal ini secara tenang dan mendalam akan membuat orang tua dapat menyiapkan respons yang tepat.

Baca Juga: Anak Suka Memukul dan Menggigit, Begini Cara Mengatasinya 

Cari tahu dulu, dari mana anak memperoleh kata kasar

Ketika anak semakin besar, misalnya 4 tahun ke atas, kemungkinan besar anak sudah menghadapi lingkungan yang lebih luas. Anak sudah mulai berbaur dengan teman-teman sebayanya, saling berkomunikasi, dan bermain bersama. Bukan tidak mungkin anak terpapar kata-kata yang tidak pantas untuk diucapkan dari lingkungan bermain ini.

Ditambah lagi fakta bahwa kemampuan berbahasa anak berusia 3 tahun ke atas semakin pesat. Bagaikan spons, anak balita dapat langsung meniru apa yang baru saja didengarnya. Hal ini disebabkan anak sedang aktif bereksplorasi, termasuk dalam kemampuan menyebutkan berbagai kata-kata baru. Karena itu, ketika ada bahasa yang baru didengarnya dari lingkungan, sekalipun dirinya tidak mengerti sepenuhnya, anak bisa saja langsung mengulangi kata-kata tersebut.

Selain lingkungan pertemanan, tontonan anak menjadi salah satu sumber datangnya kata-kata kasar. Orang tua memang harus sangat memilah tontonan yang layak diberikan pada anak. Tidak semua acara televisi atau YouTube ditujukan untuk anak berusia di bawah 5 tahun. Bisa saja, tayangan ini mengandung umpatan, cacian, makian, dan kata-kata tidak pantas lainnya.

Baca Juga: Berikut Kiat Sukses Membuat Anak Menjadi Pribadi yang Disiplin

Anda juga harus benar-benar memperhatikan tontonan dan lingkungan di mana anak banyak menghabiskan waktunya. Sedikit upaya ekstra untuk mensterilkan keduanya dan memberikan pengawasan pada anak akan memberikan kebaikan untuk keluarga Anda sendiri.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x