Network
WARTA SAMBAS – Hingga kini, membaca Qunut atau tidak pada saat Salat Subuh, masih saja memunculkan silang pendapat di tengah muslim. Bahkan lebih meluas lagi. Misalnya, bagaimana jika makmum membacanya sedangkan imam tidak, apakah dibolehkan?.
Menurut Ustaz Abdul Somad (UAS), membaca Qunut atau tidak dalam Salat Subuh bukan persoalan yang begitu fatal. Lantaran keduanya termasuk golongan Ahlussunnah wal jama’ah dan masuk pendapat 4 Imam Mazhab, yakni:
- Abu Hanifah An-Nu'man (Imam Hanafi)
- Malik bin Anas (Imam Maliki)
- Muhammad bin Idris As-Syafi'i (Imam Syafi'i)
- dan Ahmad Ibnu Hambal (Imam Hambali)
UAS mengungkapkan, dari keempat Imam Mazhab tersebut, hanya Imam Maliki dan Syafi’i yang membaca Qunut dalam Salat Subuh. Sedangkan Imam Hanafi dan Hambali tidak memakai Qunut.
Baca Juga: Anak Kecil Boleh Masuk Saf Salat Orang Dewasa, Ini Penjelasan UAS
Nah, bagaimana jika perbedaan pendapat tersebut bertemu dalam satu majelis Salat berjemaah. Misalnya, Imam Salat saat itu mengambil pendapat Mazhab yang tidak Qunut dan lantas tidak pula memakai bacaan do'a Qunut saat salat berjemaahnya.
Sedangkan di antara makmumnya ada yang mengambil pendapat memakai doa Qunut. Apakah boleh makmum tersebut membaca doa Qunut sendirian?.
UAS pun menjawab bahwa hal itu boleh. Sebab Qunut hanyalah doa. "Boleh, tidak berbeda dengan doa Iftitah Imam dengan Makmum? Boleh. Karena dia doa," katanya, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari Kanal YouTube Ustaz Abdul Somad Official, Senin 22 Maret 2021.
Adapun yang tidak boleh berbeda antara Imam dengan Makmum, kata UAS, jika menyangkut hal-hal yang menjadi rukun dan syarat Salat. "Yang tidak bisa itu lain Al-Fatihah Imam, lain Al-Fatihah Makmum. Karena Al-Fatihah baku, rukun," tegasnya.
