"Kami berharap pelayanan persalinan dikembalikan lagi ke Poskesdes. Karena sekarang ini harus dibawa ke layanan kesehatan di kecamatan," kata Solihat.
Keharusan proses persalinan di pelayanan kesehatan di Kecamatan, menurut Solihat, tentunya sangat menyulitkan ibu hamil di Desa Pedada.
Sementara warga lainnya, Hasanuddin mengungkapkan ke Tony Kurniadi, bahwa pengelolaan program pembangunan menggunakan Dana Desa tidak bisa maksimal.
Pemerintah sudah menetapkan persentase penggunaan Dana Desa. Sehingga cukup banyak infrastruktur sanga penting di Desa Pendada yang tidak tertangani.
"Olehkarenanya, kami meminta bantuan perbaikan akses jalan menuju steiher," harap Hasanuddin.
Selain itu, Hasanuddin juga mengungkapkan kalau warga Desa Pendada, terutama pemudanya sangat aktif berolahraga. Terutama dayung dan sepakbola.
"Kami sangat mengharapkan bantuan kostum untuk pendayung dan pemain sepakbola,"kata Hasanuddin.
Sementara Hermanto berharap ada intervensi dari Pemerintah Provinsi Kalbar terkait jalan Desa Pendada yang statusnya jalan Kabupaten Sambas.