CEK FAKTA : Vaksin COVID-19 Tidak Picu Gangguan Kecemasan?

- 26 Februari 2021, 10:54 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa

WARTA SAMBAS - Kerap disepelekan, gangguan kecemasan nyatanya dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang mengalaminya baik secara mental maupun fisik.

Sayangnya, perasaan negatif itu dipercaya bisa menghampiri orang yang habis diberikan vaksin COVID-19.

Memang tidak ada yang patut dikhawatirkan dari KIPI vaksin COVID-19 di Indonesia. Karena, hingga kini efek samping yang benar-benar berkaitan dengan vaksin hanya demam, nyeri, atau bengkak sedikit di area suntik. Kondisi tersebut mirip efek samping jenis vaksin lain pada umumnya.

Baca Juga: 5 Air Minum Sehat untuk Anak, Nomor 4 Tak Disangka...

Dokter Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes mengatakan, ada kasus di luar gejala-gejala di atas yang diduga menjadi efek samping vaksin.

Ternyata, banyak ditemukan peserta yang cemas usai menerima vaksin covid. Mereka khawatir dan stres memikirkan bagaimana efek negatifnya terhadap tubuh.

“Bahkan, karena cemas berlebih, saya menerima laporan bahwa ada yang sampai kejang-kejang,” terang dr. Nadia dalam sebuah siaran yang diunggah di YouTube.

Untung saja, setelah diperiksa secara medis, kejadian tersebut tidak berkaitan dengan kandungan vaksin.

Baca Juga: Selingkuh Dapat Dihindari dengan Cara Ini! Simak Apa Saja Itu Disini

Menurut dr. Sara Elise Wijono, M.Res., ketakutan dan kecemasan berlebih terhadap vaksin bisa menyebabkan psikosomatis. Hal ini terbukti dari seorang peserta yang diketahui gemetar dan kejang setelah diberikan vaksinasi.

“Iya, hal semacam itu memang bisa menimbulkan psikosomatis. Karena, tanda-tandanya disertai dengan gejala fisik akibat pengaruh pikiran atau emosi,” jelas dr. Sara.

Dengan kata lain, pikiran dan emosi yang buruk mampu menyebabkan sesuatu yang seharusnya tidak ada menjadi ada.

Dokter Sara menjelaskan, “Biasanya, orang-orang ini cemas karena punya pemikiran yang macam-macam. Jadi, mengedukasi mereka bisa menjadi solusi terbaik.”

Baca Juga: Waspada 7 Jenis Kanker Ini Terus Mengintai Wanita

“Memang, vaksin COVID-19 ini hal baru dan banyak kabar ini-itu yang beredar. Jadi, ini bisa bikin cemas, apalagi bila mereka mendapatkan infonya dari sumber yang tidak tepercaya.”

Gejala psikosomatis akibat memikirkan hal buruk tentang vaksin bisa beragam, tidak selalu kejang atau gemetar.

Jika orang itu sedari awal punya gangguan seperti tukak lambung atau refluks asam lambung, maka kondisi itulah yang bisa kambuh.

Psikosomatis pun bisa memicu kekambuhan penyakit kulit seperti eksim. Jika kecemasannya tidak terkendali, maka bukan tak mungkin gejala eksim yang timbul akan lebih parah dari sebelumnya.

Kadang-kadang bukti fisik dari kekambuhan penyakit tidak terlihat jelas setelah dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter.

Baca Juga: 5 Khasiat Minum Air Rebusan Daun Singkong, Nomor 3 Bisa untuk Melawan Virus

Namun, semuanya dirasakan secara nyata oleh si penderita. Karena itulah, gangguan psikosomatis cukup susah dideteksi.

Editor: Yuniardi

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x