WARTA SAMBAS - Memakai masker merupakan salah satu protokol kesehatan yang wajib ditaati masyarakat di masa pandemi Covid-19. Namun berbeda dengan Texas yang justru malah mencabut aturan penggunaan masker yang telah berlaku sejak musim panas lalu.
Bersumber dari ABC News, mancabut pelarangan menggunakan masker disampaikan Gubernur negara bagian Texas, Greg Abbott, pada Selasa, 2 Maret 2021 yang menjadikan negara bagian terbesar itu tidak lagi menerapkan salah satu cara paling efektif untuk memperlambat penyebaran virus korona.
Baca Juga: Korban Terus Bertambah, WHO Sampaikan Covid-19 Tak Akan Berakhir di Tahun 2021
Mencabut pelarangan menggunakan masker ini, seolah negara Texas tidak lagi takut dengan bahaya Covid-19 yang terus tersebar. Padahal tercatat di daerah itu sebanyak 43 ribu orang meninggal akibat Covid-19.
Keputusan pencabutan aturan memakai masker ini membuat bingung para dokter dan pemimpin kota besar negara bagian tersebut.
Pejabat kesehatan federal pekan ini segera meminta negara bagian untuk tidak lengah, memperingatkan bahwa pandemi masih jauh dari selesai.
Abbott telah menghadapi kritik berkelanjutan dari partainya di negara bagian terbesar Amerika atas mandat masker di seluruh negara bagian, yang diberlakukan delapan bulan lalu, serta batas hunian bisnis yang juga akan dibatalkan Texas pekan depan.
Baca Juga: Ungkap Penyebab Meninggalnya Mendiang Istri Karena Covid-19, Teddy Syah : Intinya Beliau Kecapekan
Aturan memakai masker hanya diberlakukan dengan ringan, bahkan selama periode wabah terparah dari pandemi.
"Menghapus mandat di seluruh negara bagian tidak mengakhiri tanggung jawab pribadi," kata Abbott melansir dari zonabanten dalam artikel Pandemi Belum Usai, Texas Cabut Peraturan Memakai Masker sebagai Bagian dari Protokol Kesehatan COVID-19.
Dengan dicabutnya aturan penggunaan masker, Texas bergabung dengan banyak wilayah negara bagian Amerika Serikat lain yang telah melonggarkan protokol kesehatan COVID-19.
Seperti negara lainnya, Texas telah mengalami penurunan jumlah kasus dan kematian akibat virus COVID-19.
Kasus rawat inap akibat virus ini berada pada tingkat terendah sejak Oktober, dan rata-rata tes positif tujuh hari telah turun menjadi sekitar 7.600 kasus, turun dari lebih dari 10.000 pada pertengahan Februari.
Hanya California dan New York yang melaporkan lebih banyak kematian akibat COVID-19 daripada Texas.
Texas telah dibuka kembali sepenuhnya sebelum liburan musim semi, yang menurut para ahli kesehatan dapat menyebabkan penyebaran virus lebih banyak.
Sementara itu, menurut data negara bagian yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 7,1 persen dari hampir 30 juta penduduk Texas telah divaksinasi penuh.
Di awal pandemi, Abbott mencabut wewenang pejabat lokal untuk menerapkan pembatasan COVID-19 yang lebih ketat.
Akan tetapi, sekarang ia mengatakan bahwa kabupaten dapat memberlakukan "strategi mitigasi" jika rawat inap akibat virus melebihi 15% dari semua kapasitas rumah sakit di wilayah mereka.
Namun, Abbott melarang pejabat lokal menjatuhkan hukuman kepada penduduknya karena tidak memakai masker.***