Murka Alat Medis Dikirim dari Tiogkok, Kim Jong Un Eksekusi Mati Pejabat 

3 Mei 2021, 21:20 WIB
Kim Jong Un Bakal Penjarakan Warganya Jika Ketahuan Nonton Hiburan dan Tiru Bahasa Korea Selatan /Dailymail.com

WARTA SAMBAS - Murka dengan ulah pejabatnya yang mendatangkan alat medis dari Tiongkok, Pemimpin tertinggi Republik Korea Utara, Kim Jong Un memberlakukan hukuman mati pada Wakil Direktur di Kementerian Luar Negerinya belum lama ini.  

Melasir dari PikiranRakyat-Pangandaran.com dalam artikel Ketahuan Impor Peralatan Medis dari Tiongkok, Kim Jong-un Eksekusi Mati Pejabat bersumber dari Mirror, Kim Jong Un rupanya bersikeras agar alat medis mereka hanya didatangkan dari negara Eropa.

Baca Juga: Gagal dan Sering Keluhkan Pembelajaran Sistem Online, Menteri Pendidikan Korut Dieksekusi Mati Kim Jong Un

Namun hal itu rupanya tidak sesuai dengan ekspektasi Kim Jong-un hingga membuat salah satu pejabatnya itu minta bantuan kepada Tiongkok.

Hal ini rupanya terjadi karena Rumah Sakit Umum Pyongyang tersebut sebenarnya telah selesai dibangun sejak tahun lalu, namun belum dibuka hingga saat ini. Padahal, batas waktu sudah ditetapkan akan segera dibuka pada bulan Oktober.

Oleh karenanya, tidak mendapatkan peralatan medis yang diperlukan dari negara Eropa, pejabat itu pun mendatangkannya langsung dari Tiongkok.

Baca Juga: Kim Jong Un Eksekusi Mati 4 Warga yang Sebarkan Konten Hiburan dari Korsel

Sebagaimana diketahui, Kim Jong-un memanglah tidak menyetujui barang-barang Tiongkok diimpor ke negaranya, Korea Utara. Akibatnya, pejabat tersebut pun harus dieksekusi mati.

Berdasarkan keterangan, pejabat tersebut berusia 50 tahun saat ini.

Terang saja hal ini menjadi masalah bagi Kim Jong-un karena dia telah merencanakan pembukaan rumah sakit itu pada bulan Oktober yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun partainya didirikan.

Baca Juga: Kim Jong Un Abaikan Pendekatan Diplomatik Pemerintahan Joe Biden

"Kami tidak dapat menilai tentang kemajuan interior. Sebab, salah satu poin utama yang mencuat akhir-akhir ini yakni tentang pengadaan peralatan medis.

"Pemindai dan sejenisnya tidaklah murah dan Korea Utara pun tidak kaya.

"Saya mengerti bahwa mereka telah meminta pemerintah asing untuk memberikan sumbangan peralatan tetapi itu belum cukup," ujarnya Martyn Williams, analisis Korea Utara.

Baca Juga: Elite Politik Korut Tempuh Cara Ini untuk Kudeta Kim Jong Un

Oleh karenanya, pejabat yang dieksekusi mati tersebut berupaya untuk mewujudkan agar rumah sakit dapat dibuka tepat waktu dengan meminta bantuan China, meski Kim Jong-un tidak menyetujuinya. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Mirror pangandaran.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler