WARTA SAMBAS - Berciuman sebagian besar orang menganggap menunjukkan rasa kasih sayang. Hal ini menjadi populer dan universal dalam sejarah manusia.
Berciuman bagi sebagian orang memang membuat mereka senang, namun banyak pula yang tidak mengetahui efek dari ciuman tersebut.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Salah Secara Medis, Orang Indonesia Mesti Sadar
Lalu, apa yang terjadi di tubuh kita ketika kita mencium orang lain?
Menurut Sheril Kirshenbaum, penulis 'The Science of Kissing', ketika masih anak-anak, kita menerima ciuman dari orang tua terkait dengan cinta, kasih sayang dan kepercayaan, di antara emosi lain yang terkait dengan kepositifan.
Ketika berciuman, kita akan merasakan tiga sensasi yakni sentuhan melalui ujung saraf bibir, rasa dan bau. Kunci untuk menyadari apakah ciuman itu dinikmati atau tidak.
Mengenai reaksi fisik dan kimia, ketika kita mencium otak kita melepaskan dopamin (zat yang bertanggung jawab untuk kesenangan), serotonin (meningkatkan gairah), epinefrin (meningkatkan detak jantung) dan oksitosin (menghasilkan perasaan terikat).
Ciuman membantu kita rileks, mengurangi stres, karena menurunkan kadar kortisol, yang merupakan hormon stres dan meningkatkan libido dengan bertukar air liur dengan orang lain.
Pupil mata juga membesar, sehingga banyak orang menutup mata untuk lebih menikmati indra lain, bernapas lebih cepat saat berciuman dan paru-paru dapat bekerja hingga tiga kali lipat dari biasanya.
Baca Juga: Begini Tips Cegah Anak Berhubungan Seks pada Anak Usia Dini
Sementara itu, sistem kekebalan kita dirangsang dan diperkuat karena sekitar 80 juta bakteri dipertukarkan saat kita berciuman dengan lidah, menurut Organisasi Riset Ilmiah Terapan Belanda (TNO) seperti yang dilansir dari jurnalpalopo.pikiran-rakyat.com dalam artikel Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Mencium Seseorang, Simak Penjelasannya.*** (Aulia Putri, jurnalpalopo.pikiran-rakyat.com)