Era Pandemi, Ini Tips Atur Keuangan dari Konsultan

- 30 Januari 2021, 16:03 WIB
ILUSTRASI Keuangan
ILUSTRASI Keuangan /PIXABAY / stevepb/

WARTA SAMBAS – Perencana Keuangan Tersertifikasi dan Founder Anggriani & Partners, Metta Anggriani mengatakan, di masa pandemi tahun ini diperlukan perencanaan keuangan yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.

Menurut Finder.com pada tahun 2020, sekitar 53,12 persen generasi millennial berfokus pada resolusi yang berhubungan dengan keuangan untuk lebih memiliki kendali atas masa depan finansial mereka, sejalan dengan sebagian besar Gen Z yang sangat menghargai self-improvement.

"Resolusi keuangan yang baik membutuhkan tiga langkah utama, yakni melakukan financial check-up untuk memeriksa cash flow, hutang, dan aset yang kita miliki; mengidentifikasi prioritas serta tujuan seperti untuk liburan, membeli rumah atau kendaraan, dan seterusnya; dan yang terakhir barulah kita tentukan instrumen keuangan yang menyesuaikan dengan kondisi finansial dan prioritas sehingga mudah untuk dipantau dan dikelola," kata Metta Anggriani, Perencana Keuangan Tersertifikasi dan Founder Anggriani & Partners dalam siaran pers, Sabtu 30 Januari 2021, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Ini Ramalan Shio Kambing Hari Ini 30 Januari 2021

"Tiga langkah utama resolusi keuangan tersebut juga dapat membantu perencanaan finansial agar lebih siap pandemi."

Alasan lain dibutuhkan perencanaan keuangan yang lebih siap menghadapi pandemi alias "pandemic ready" adalah terjadinya perubahan pola pikir dan hidup masyarakat yang menimbulkan berbagai kebiasaan baru. Salah satunya yang paling menonjol adalah semakin bergantungnya masyarakat pada gadget untuk menunjang aktivitas sehari-hari, mulai dari bekerja, belajar, belanja, hingga hiburan.

Perusahaan riset pasar IDC, merilis laporan bahwa pada kuartal ketiga 2020 pertumbuhan penggunaan smartphone mencapai 49 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan 21 persen dari periode yang sama tahun lalu. Selain itu, diprediksi penggunaan smartphone di Indonesia akan terus meningkat hingga mencapai 89,2 persen dari populasi Indonesia pada tahun 2025.

Hal ini sejalan dengan fenomena terkini di mana semakin banyak orang yang tak ragu lagi untuk membeli dan melengkapi dirinya dengan gadget yang lebih mutakhir, guna memastikan kelancaran work-from-home, school-from-home atau sekedar mendapatkan kualitas hiburan terbaik untuk mengusir rasa bosan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Namun, frekuensi penggunaan gadget yang semakin tinggi tentunya dapat meningkatkan risiko terhadap gadget itu sendiri seperti terjadinya kerusakan, kehilangan, dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x