Network
WARTA SAMBAS - Kerjasama pentahelix diyakini dapat menghadapi berbagai tantangan dalam menangani pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia. Terutama untuk memerangi misinformasi dan disinformasi.
"Yang kita hadapi soal misinformasi atau disinformasi. Ini yang kami minta bantuan supaya bisa kita atasi secara bersama-sama,” kata M Fadjroel Rachman, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Komunikasi dan Juru Bicara Presiden, dikutip WartaSambasRaya.com dari laman Setkab, Sabtu 30 Januari 2021.
Seperti diketahui, pentahelix (dari kata 'penta': lima, dan 'helix': jalinan) terdiri atas Pemerintah, Masyarakat atau Komunitas, Akademisi, Pebisnis atau pengusaha dan Media massa.
Baca Juga: Canangkan Vaksinasi Covid-19 Malah Tak Divaksin, Bupati Kayong Utara Citra Duani: Saya Mohon Maaf
Fadjroel meyakini, selain memerangi misinformasi dan disinformasi seputar pandemi Covid-19, kerja pentahelix juga akan menghadapi tantangan di dimensi keagamaan, yakni masih adanya sebagian masyarakat yang mempermasalahkan kehalalan vanksin Covid-19.
Vaksin yang digunakan dalam program Vaksinasi Nasional Covid-19 saat ini, kata Fadjroel, telah memperoleh fatwa halal lagi suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Mudah-mudahan para tokoh agama bisa menyampaikan kepada masyarakat, bahwa tidak perlu ragu lagi terhadap vaksin yang digunakan Presiden Jokowi dan para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Istana Merdeka, Jakarta pada tanggal 13 Januari dan 27 Januari kemarin,” harap Fadjroel.
Baca Juga: Ini Syarat Pasien HIV Dapatkan Vaksin Covid-19
Selain itu, Fadjroel juga yakin kerjasama pentahelix dapat menghadapi tantangan di dimensi pengetahuan, terutama berkaitan dengan keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19.
