WARTA SAMBAS - Dilansir dari islamstory.com bahwa nama asli Ummu Aiman adalah Barakah binti Tsa’labah bin Amr bin Hishn. Seorang perempuan yang sudah bekerja lama dengan keluarga Abdullah dan Siti Aminah sebelum Rasulullah Saw lahir. Sebuah kemuliaan yang diberikan kepadanya adalah diberi kesempatan merawat Rasulullah sepeninggal ibu dan ayahnya Nabi Muhammad dan menganggap Nabi Muhammad sebagai anaknya sendiri. Ummu Aiman juga merupakan perempuan yang memeluk Islam di awal-awal perjuangan Rasulullah.
Kebersamaan dengan Rasulullah SAW
Di antara peristiwa yang menarik dari kebersamaan Ummu Aiman dengan Nabi Muhammad SAW adalah saat salah seorang putri Nabi Muhammad akan wafat. Nabi Muhammad mendekapnya di dadanya. Kemudian beliau letakkan tangannya pada putrinya. Lalu nyawanya dicabut saat dalam pelukan Rasulullah.
Melihat hal itu, Ummu Aiman menangis. Rasulullah SAW pun bertanya kepada Ummu Aiman, “Wahai Ummu Aiman, apakah kau menangis padahal Rasulullah ada di sisimu?” Ummu Aiman menjawab, “Bagaimana bisa aku tidak menangis sementara Rasulullah menangis.”
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Juwita Malam dengan Nada Dasar C, Dipopulerkan Slank
Rasulullah mengatakan, “Sungguh aku menangis (bukan karena musibah) tapi ini adalah kasih sayang.” Beliau melanjutkan, “Setiap saat seorang mukmin dalam kondisi yang baik. Nyawanya terpisah dari badannya sedang dia memuji Allah.” (Sunan an-Nasai, Bab fil Buka’ ‘alal mayyit 1843. Al-Albani mengomentarinya shahih).
Rasulullah lalu memanggil Ummu Aiman dengan “Wahai ibu”. Saat memandang Ummu Aiman, Nabi berkata, “Ini adalah bagian dari keluargaku.”
Meriwayatkan Hadits
Dari Ummu Aiman radhiallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihati keluarganya dengan mengatakan,