Data Kotak Hitam Pesawat Sriwijaya SJ 182 Berhasil Diunduh

15 Januari 2021, 16:10 WIB
Komando Armada I TNI AL telah berhasil menemukan salah satu bagian kotak hitam (black box), yaitu Fight Data Recorder (FDR). /Foto: Twitter @SAR_NASIONAL/

WARTA SAMBAS RAYA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi berhasil mengunduh data rekaman penerbangan dari kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang alami kecelakaan.

“Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik. Saat ini sedang kita pelajari,” kata Ketua (KNKT) Soerjanto Tjahjono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 15 Januari 2021, dilansir dari Antara.

Sebelumnya, Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Capt Nurcahyo Utomo mengatakan telah meneriima “Crash Survivable Memory Unit” (CSMU).

“CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan dan tahan panas hingga suhu 1.000 derajat celcius selama satu jam,” katanya.

Baca Juga: Tak Hanya Warna, Ruang Penempatan ‘Kotak Hitam’ pun Selalu Jadi Tanda Tanya di Tengah Masyarakat

Sebelum pengunduhan data, perlu ada perlakuan (treatment) khusus yang harus dilakukan.

“Kami membersihkan unit memori dari kotoran dan sisa-sisa garam yang menempel karena terendam air laut,” katanya.

Saat ini KNKT masih menunggu pencarian CVR (Cockpit Voice Recorder) yang masih dilakukan tim gabungan.

CVR merupakan salah satu bagian penting kotak hitam lainnya yang digunakan untuk proses investigasi lebih lanjut.

KNKT menyatakan sistem pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berfungsi dan mampu mengirim data sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Senin (9/1) pukul 14.40 WIB.

KNKT telah mengumpulkan data radar ADS-B dari Perum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia).

Baca Juga: Sudah Ditemukan, Ini Lokasi Kotak Hitam Sriwijaya SJ-182

Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah Barat Laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki, tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

“Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa masih masih dalam kondisi hidup sebelum membentur air,” kata Soerjanto.

Data lain yang didapat KNKT dari KRL Rigel adalah sebaran puing-puing (wreckage) memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

“Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air,” katanya.***

Nb: Untuk mengetahui berita seputar kilas balik atau kaleidoskop 2020 dan peruntungan di tahun 2021 (shio kerbau), dapatkan informasinya di Warta Sambas Raya yang akan selalu menjadi referensi informasi terkini bagi Anda.

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler