Pelit Menangani Bencana Sama Juga Mengundang Bencana Berikutnya

23 Januari 2021, 22:24 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo/ /@syasinlompo / Instagram

WARTA SAMBAS - Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian (Mentan) RI meminta Kepala Daerah dan pihak-pihak lainnya mengeluarkan segenap kekuatannya untuk menangani dampak bencana. Supaya bencana tidak terulang kembali.

“Karena kalau ada yang pelit, tunggu saja bencana selanjutnya,” ucap Mentan Syahrul ketika berkunjung ke Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Sulawesi Barat (Sulbar) di Kabupaten Mamuju, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Sabtu 23 Januari 2021.

Peringatan untuk tidak pelit membantu korban bencana tersebut, Syahrul sampaikan bersamaan dengan peringatan untuk tidak merekayasa jumlah korban.

Baca Juga: Jangan Merekayasa Jumlah Korban Bencana, Mentan Syahrul: Itu Bahaya

Menurut Syahrul, kedua tindakan tidak terpuji itu sama-sama menjadi sumber atau dapat mengundang bencana berikutnya. Makanya semua pihak diharapkan menghindarinya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status penanganan bencana gempa dengan magnitudo 6,2 di Sulbar sebagai Tanggap Darurat.

Penetapan status Tanggap Darurat itu dilakukan Gubernur Sulbar, HM Ali Baal Masdar melalui surat Nomor 001/Darurat-SB/I/2021, sejak 15 sampai 28 Januari 2021.

Baca Juga: 5.080 Vial Vaksin Covid-19 Rusak Akibat Gempa Sulbar

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Sulbar, Muhammad Idris, jumlah korban bencana gempa tersebut sudah terinventarisir. Ia pun merincinya untuk disampaikan ke Mentan Syahrul atau pemerintah pusat.

Berikut rinciannya:

  • Meninggal: 91 orang
  • Luka Sangat Berat: 320 orang (dirawat di sejumlah rumah sakit)
  • Luka Berat: 426 orang
  • Luka Sedang: 240 orang, dan
  • Luka Ringan 2.703 orang

Diberitakan sebelumnya, hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga hari ke-6, Kabupaten Majene dan Mamuju, Provinsi Sulbar diguncang gempa susulan hingga 32 kali, dan masih akan terus berlanjut.

Baca Juga: Kepulauan Talaud Diguncang Gempa Tektonik Magnitudo 7,1

“Total aktivitas gempa sejak terjadi, sejak gempa pembuka, berjumlah 41 kali dengan aktivitas gempa dirasakan 5 kali,” cuit Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG di akun Twitter-nya, Selasa lalu.

Monitoring tersebut, ungkap Daryono, dicatat sampai Selasa 19 Januari 2021 pukul 05.00 WITA atau sebelum Presiden Jokowi tiba di Sulbar. “Melihat produktivitas gempa susulan yang rendah di Majene-Mamuju, kita berharap ini sebagai pertanda baik, meski kita tetap waspada,” cuitnya.

Dia pun berharap kondisi tektonik segera normal. “Semoga kondisi minim gempa susulan ini terus berlangsung dan tidak terjadi gempa kuat lagi, hingga selanjutnya kondisi tektonik di kembali stabil dan normal,” kicau Daryono.

Baca Juga: Tinjau Sulbar, Mensos Risma dan Rombongan Disambut Gempa Susulan

Meski gempa di Majene dan Mamuju dinilai miskin susulan, dia mengingatkan bahwa gempa berkekuatan kecil masih akan terjadi. “Harapan kita tidak akan muncul gempa kuat lagi, tetapi gempa susulan dengan kekuatan kecil lazimnya masih akan terjadi,” jelas Daryono.

Gempa jenis ini, jelas Daryono, dicirikan dengan adanya serangkaian aktivitas gempa pembuka (foreshocks) yang mendahului.

“Sebelum terjadinya gempa utama (mainshock) dengan kekuatannya paling besar, selanjutnya diikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks),” jelas Daryono.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler