Ini Cara Tobat dari Zina dan Pacaran Sesuai Qur'an dan Hadist

12 Maret 2021, 11:14 WIB
Ilustasi penyesalan doza zina dan pacaran /sreza24595/Pixabay/

 

WARTA SAMBAS - Zina adalah perbuatan yang diharamkan dan masuk dalam satu diantara dosa besar. Setiap muslim yang pernah berzina harus tau bagaimana cara taubatnya.

Begitu pun dengan pacaran yang juga diharamkan. Sebab pacaran dianggap adalah perbuatan mendekati zina. Karena itu tidak ada budaya pacaran dalam dalam Islam, yang ada hanya melamar dan langsung menikah.

Tidak hanya Islam, seluruh agama pun melarang zina. Tidak ada satu pun agama yang menyatakan zina itu halal. Hukuman perbuatan zina amatlah berat karena zina telah merampah kehormatan dan merusak nasab. Padahal ajaran Islam itu menjaga kehormatan, jiwa, agama, nasab, akal, dan harta.

Baca Juga: Ini Hukuman Dunia Bagi Orang yang Sombong di Zaman Rasulullah

Dilansir dari rumaysho.com, diantara dalil yang melarang zina dan perbuatan mendekati zina adalah sebagai berikut;

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

Adapun hadits menjelaskan mengenai zina adalah dosa besar, apalagi yang dizinai adalah orang terdekat, adalah sebagai berikut;

Ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, dosa apa yang paling besar di sisi Allah?” Beliau bersabda, “Engkau menjadikan bagi Allah tandingan, padahal Dia-lah yang menciptakanmu.” Kemudian ia bertanya lagi, “Terus apa lagi?” Beliau bersabda, “Engkau membunuh anakmu yang dia makan bersamamu.” Kemudian ia bertanya lagi, “Terus apa lagi?” Beliau bersabda,

ثُمَّ أَنْ تُزَانِىَ بِحَلِيلَةِ جَارِكَ

“Kemudian engkau berzina dengan istri tetanggamu.” Kemudian Allah pun menurrunkan surat Al Furqon ayat 68 di bawah ini. (HR. Bukhari, no. 7532 dan Muslim, no. 86)

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (68) يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (69) إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (70) وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا (71)

“Dan orang-orang yang tidak menyembah Rabb yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 68-70)

Ayat ini menunjukkan besarnya dosa zina sehingga kita disuruh bertobat jika pernah berzina. Lantas bagaiman cara bertoba yang benar dari zina?

Baca Juga: Begini Cara Melunakkan Hati yang Keras dari Rasulullah

Cara taubat dari perbuatan zina adalah dengan taubat nasuha, taubat yang tulus. Cara taubat dari zina mesti memenehi syarat taubat secara umum.

Sebagaiman firma Allah Ta’ala;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At-Tahrim: 8)

Ibnu Katsir menjelaskan mengenai taubat nasuha sebagaimana diutarakan oleh para ulama, bahwa tobat nasuha yaitu dengan menghindari dosa untuk saat ini, menyesali dosa yang telah lalu, bertekad tidak mengulangi dosa itu lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya atau mengembalikannya.

Sehingga dari penjelasan di atas bisa dirincikan cara taubat dari zina adalah sebagai berikut:

1. Ikhlas karena Allah
2. Bersegera bertaubat, tidak menunda-nunda
3. Menyesal
4. Kembali taat dan tinggalkan maksiat
5. Bertekad tidak mau mengulangi lagi
6. Kumpul bersama orang-orang saleh
7. Terus menambah kebaikan agar menghapus dosa-dosa

Kenapa harus berkumpul bersama orang-orang saleh? Karena berkumpul dengan orang saleh lebih menjaga keimanan. Karenanya ada orang yang telah menghabiskan 100 nyawa, ia tetap masih ingin bertaubat, lalu disarankan untuk berpindah ke negeri yang terdapat orang saleh sehingga mendukungnya dalam ibadah.

Sedangkan harus terus menambah kebaikan, agar menutup dosa-dosa yang terdahulu sesuai hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam;

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada; iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi, no. 1987 dan Ahmad, 5:153. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).***

Editor: Suryadi

Sumber: rumaysho.com

Tags

Terkini

Terpopuler